Kantor Balai Permasyarakatan (Bapas) kelas 1 Jakarta Barat menggelar kegiatan cek kesehatan gratis (CKG) untuk warga sekitar.
Kegiatan juga diikuti 50 klien permasyarakatan yang pernah menjalani hukuman penjara dan akhirnya dibina oleh Bapas Jakarta Barat. Warga yang mengikuti pemeriksaan juga mendapatkan satu kantong sembako. Hadir Wakil Camat Palmerah Pangestu Aji, jajaran Polsek, Koramil setempat dan lainnya.
Ada dua jenis pemeriksaan kesehatan yang digelar. Untuk warga, CKG yang diberikan adalah cek tensi darah, glukosa, hingga tuberkulosis (TBC). Sedang para klien permasyarakatan, mendapatkan pemeriksaan tambahan berupa cek HIV dan infeksi menular seksual (IMS). Mereka juga mendapatkan penyuluhan dan motivasi agar tidak lagi melakukan aksi tak terpuji di kemudian hari.
Kepala Kanwil Ditjenpas DKI Jakarta, Heri Azhari mengatakan kegiatan tersebut bagian dari program Bapas Peduli sekaligus mendukung upaya pemerintah bebas TB pada 2030.
"Untuk apa? Agar masyarakat sehat. Nah, ini bekerja sama dengan Dinkes dan pemerintah. Tetapi juga ada kegiatan peduli masyarakat yaitu bakti sosial, ini nanti ada sembako tadi yang diberikan itu sebanyak 350," sebut Azhari.
Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan CKG dilakukan secara bertahap dimulai dari 100 orang. Jika banyak peminatnya, maka program ini akan diperluas. Azhari mengungkapkan, dari 50 klien permasyarakatan yang mengikuti CKG, 10 di antaranya merupakan anak berhadapan hukum (ABK).
"Ikut semua pemeriksaannya, termasuk nanti skrining TB ya di atas. HIV, TB, IMS," sebutnya.
Ia menambahkan, cek kesehatan penting dilakukan untuk mencegah penyakit serius di kemudian hari. Untuk itu, lanjut Azhari, Bapas yang menjadi garda terdepan dalam pembinaan klien permasyarakatan, melaksanakan kegiatan tersebut sebagai alternatif untuk mantan narapidana menyelesaikan urusan pidananya.
Azhari memastikan kegiatan tersebut ke depannya akan digelar secara massif mulai Januari 2026 mendatang.
"Kami kan perlu mengecek, terus dikasih bantuan sosial juga, penyuluhan kesehatan. Agar mereka bisa juga memberikan informasi kesehatan kepada keluarga. Jadi sekalian periksa, sekalian sosialisasi juga kebiasaan sehat," jelas Azhari.
Untuk diketahui, CKG kali ini melibatkan sebanyak 15 petugas kesehatan. Adapun warga sekitar yang ikut kegiatan terdiri atas tiga RT di sekitar Kantor Bapas Jakbar. Yakni, RT 10, 13, dan RT 14 RW 09 Kelurahan Palmerah. Total warga yang ikut CKG sekitar 230 orang, masing-masing RT sekitar 60 orang.
Sementaqra itu, Kepala Bapas Kelas 1A Jakarta Barat, Sri Susilarti, menambahkan setelah CKG warga dan klien permasyarakatan yang terindikasi positif TB, HIV, atau PMS akan mendapat rujukan ke puskesmas. Hal itu dilakukan karena pihak Bapas sejatinya tidak menyediakan obat.
"Jadi nanti dari puskesmas ketika dideteksi ada penyakit, maka dirujuk ke Puskesmas. Nah, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Karena memang kan tempatnya di puskesmas. Kalau kami sebagai mediasi pelayanan kesehatan pada tingkat dasar saja, nanti kalau sudah terdeteksi maka akan dibawa ke Puskesmas," jelas Sri.
Ia menyatakan kegiatan tersebut tidak berhenti sampai di sini. Ke depan pihaknya akan mengadakan program baksos sebanyak 350 buah per bulan. Melalui program tersebut Sri berharap ada banyak masyarakat yang terbantu.
"Kami juga bekerja sama dengan e-Bantu. e-Bantu ini ada satu layanan yang membantu menyediakan baksos dari seluruh Indonesia sih sebenarnya, tapi kami memohon kepada e-Bantu untuk mendapatkan baksos ini. Sehingga kita membantu menyalurkan kepada masyarakat," pungkasnya. (Aji)




 
                                 
                                         
                                         
                                        






 
                                                         
                                                         
                                                         
                                                        