Sebanyak 200 siswa-siswi Madrasah Aliyah (MA) Annida Al-Islamy Jakarta mengikuti Satpol PP Goes to School di Jalan Raya Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (15/7).
Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Agus Irwanto menjelaskan bahwa kegiatan rutin setiap tahun ini digelar dengan maksud memberikan pemahaman tentang peraturan daerah, tugas dan fungsi Satpol PP, serta menumbuhkan budaya tertib dan kesadaran hukum di kalangan siswa. Dengan materi tentang bullying dan dampak digitalisasi, bahaya tawuran dan narkoba serta tindak pidana perdagangan orang.
''Ini menjadi rangkaian kegiatan Satpol PP Jakbar. Artinya, kita turun ke sekolah-sekolah untuk lebih mendekatkan diri memberikan sosialisasi terkait program yang dilaksanakan Satpol PP Jakarta Barat," ujarnya.
Dijelaskan Agus, tujuan kegiatan ini adalah mengubah stigma negatif terhadap Satpol PP sekaligus memberikan pemahaman bahwa mereka memiliki peran yang luas dalam menjaga ketertiban masyarakat. Ia menekankan pentingnya pendampingan terhadap generasi muda agar tumbuh dengan karakter kuat dan mental tangguh.
"Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan dan sinergi dari semua pihak, termasuk masyarakat sekolah dalam rangka turut mensosialisasikan terkait hidup tertib serta mentaati peraturan daerah," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Madrasah Aliyah (MA) Annida Al Islamy Jakarta, Muzakir mengapresiasi kehadiran Satpol PP Jakarta Barat, melalui kegiatan Satpol PP Goes to School. Ia berharap para siswa bisa memahami lebih jelas fungsi Satpol PP secara utuh. Sehingga siswa mendapatkan bekal pengetahuan tentang peraturan, membangun kesadaran hukum, dan berprilaku positif.
"Selama ini, siswa hanya melihat Satpol PP yang menertibkan pedagang kaki lima. Bukan itu saja, tugas Satpol PP sesuai yang disampaikan pak Kasatpol PP, sungguh luar biasa. Salah satunya, memberikan jaminan ketertiban dan keamanan masyarakat," ujarnya.
Kegiatan Satpol PP Goes to School di MA Annida Al Islamy Jakarta, diisi dengan penyampaian materi oleh sejumlah narasumber yakni, Doni Utoyo dari ICT Watch, dengan materi tentang TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang), Anton Wahyudi Hartono, Psikolog (Trainer) dengan materi Bullying dan Dampak Digitalisasi serta Mulya Cramer, Psikolog (Trainer), dengan materi Bahaya Tawuran dan Narkoba. (why)