Sebanyak 100 petugas gabungan dari unsur tiga pilar Kecamatan Grogol Petamburan dan PT Jasa Marga melakukan penertiban bangunan liar (Bangli) di kolong Tol Dalam Kota, RW 08, Kelurahan Tomang, tepatnya depan Universitas Trisakti, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (1/9).
Camat Grogol Petamburan, Agus Sulaeman mengatakan, selain terlihat kumuh, kegiatan ini dilakukan dalam rangka persiapan menyukseskan pelaksanaan KTT ASEAN pada 4-7 September 2023.
"Kolong tol ini dipakai sebagai tempat mengumpulkan barang-barang bekas. Berdasarkan pendataan, terdapat 8 KK yang menghuni kolong tol. Sehingga kolong tol Tomang yang notabene jalur protokol, jadi terlihat tidak elok. Apalagi di atasnya ini (tol dalam kota) merupakan lintasan para delegasi KTT ASEAN," ujarnya, didampingi Sekretaris Kecamatan, Novi Indria Sari dan Kapolsek Tanjung Duren, Kompol Muharam Wibisono Adipradono.
Dikatakan, penertiban tersebut juga sebagai langkah antisipasi. Karena, bila dibiarkan dikhawatirkan populasinya semakin bertambah.
"Berdasarkan informasi dari kepolisian, awalnya cuma 3 KK, kini berjumlah menjadi 8 Kepala Keluarga (KK). Mumpung masih sedikit, kita tegakkan aturan," katanya.
Pihalnya melanjutkan, penertiban melibatkan sebanyak 100 petugas gabungan dari unsur tiga pilar serta pihak Jasa Marga. Mereka membersihkan lapak-lapak penghuni kolong tol sudah ditinggal pergi, seperti kursi, meja, lemari serta alas tempat tidur. Petugas juga membongkar kandang ayam, serta mengangkut tiga ekor anjing.
"Ada 100 petugas dari Sudis Bina Marga, Lingkungan Hidup, Sumber Daya Air, Satpol PP, Dishub, aparat kepolisian, dan koramil serta Jasa Marga selaku pemilik lahan. Mereka angkut semua barang dan lapak ke truk sampah," paparnya.
Setelah ditertibkan, lanjut Agus, kolong tol seluas kurang lebih 1000 meter ini dipagar besi oleh pihak Jasa Marga.
"Jadi pasca penertiban, pihak Jasa Marga langsung memagari area ini. Selanjutnya, nanti kita berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk membuat taman, serta gudang satpol PP, untuk pengawasan area agar tidak ada lagi yang menghuni kolong tol," tambahnya. (why)