Sebanyak 38 siswa penerima manfaat pada program tebus ijazah dari Baznas Bazis kota Jakarta Barat bekerjasama dengan Sudis Pendidikan wilayah 1 dan 2 di aula Masjid Assahara komplek kantor wali kota Jakbar, Kamis (12/10).
Koordinator Wilayah Baznas Bazis Jakarta Barat, Heru Nurwanto mengatakan, program tebus ijazah ada 38 siswa dari SMP, SMA dan SMK di wilayah kota Jakarta Barat. Dengan biaya yang dianggarkan untuk tebus ijazah berkisar 116 juta.
Dikatakannya, program ini sebelumnya diinisiasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Tebus Ijazah ini merupakan salah satu program pemberdayagunaan bidang pendidikan yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Kami juga ada banyak program yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, diantara program beasiswa mahasiswa, Jakbee dan banyak juga program regular ke kantor langsung," katanya
Heru menjelaskan, program tebus ijazah Ini salah satu program dari masyarakat untuk masyarakat, ia juga mengucapkan terimakasih bagi warga yang telah berpartisipasi, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) kota Jakbar yang telah dipotong 2,5 persen.
"Dananya dari masyarakat untuk masyarakat lagi dan mudah- mudahan bermanfaat untuk masyarakat lagi," ujarnya.
Kepala Seksi Dikdas Sudis Pendidikan 2 Jakarta Barat, M. Wawu Almubasir menjelaskan, nama siswa yang ijazahnya masih tertahan di sekolah di Jakarta Barat akan ditebus oleh Baznas Bazis ijazah supaya bisa dimilikinya.
"Saya berharap orang tua murid yang mewakili merasa bersyukur pada Baznas Bazis kota Jakbar yang membantu untuk tebus ijazah ini. Dengan bantuan ini bisa serah terimakan," tuturnya.
Ditambahkan Wawu, pada program tebus ijazah ini baru tahap pertama, karena masih banyak yang tertahan sekolah karena belum seluruhnya diberikan.
"Semua jenjang pendidikan ada tapi yang paling banyak jenjang SMK. Mudah-mudahan bisa melanjutkan tahap berikutnya," harapnya.
Sementara itu, salah satu pelajar SMK Muhammadiyah 13 Jakarta, Silviana mengaku senang mendapatkan manfaat dari program tebus ijazah dari Baznas Bazis Kota Jakarta Barat lantaran selama ini tidak mempunyai biaya untuk tebus ijazahnya.
"Saya sudah lulus dua tahun lalu, pas ada program ini saya daftar dan terpilih mendapatkan manfaatnya. Alhamdulillah saya terbantu banget bisa tebus ijazah sekolah. Nantinya buat melamar kerja jadi barista hotel di Jakarta," ucapnya dengan bangga. (Izzu).