Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat akan mensosialisasikan kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah organik melalui maggot. Konsep yang dibuat berupa magobox atau aviary.
"Maggot atau larva dari lalat hitam tentara (black soldier fly), adalah media pengolahan sampah organik. Caranya, memasukan larva maggot ke dalam tumpukan sampah organik, seperti buah-buahan dan sayuran," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Achmad Hariadi, saat dikonfirmasi, Senin (12/6).
Menurutnya, budidaya maggot sudah ada di Rusun Bambu Larangan sejak tahun 2018. Kegiatan ini melibatkan masyarakat sekitar. Mereka membudidayakan dengan cara memberikan sampah organik berupa buah dan sayuran buat maggot dari rumah maggot.
Ia menyebutkan, bahwa larva maggot dewasa mampu memakan sampah organik sebanyak dua hingga lima kali berat badannya per hari. Dengan cara ilmiah ini, sampah organik bisa dikurangi dalam waktu relatif cepat tanpa menghasilkan pencemaran, namun memiliki nilai ekonomi.
"Di Bambu Larangan, kita menghasilkan maggot sekitar 50 kg. Jumlah itu bisa memakan sampah organik sebanyak 200 kilo sampah dalam waktu sehari. Maggot ini nantinya kita kelola untuk pakan ternak dan ikan, kemudian dibagikan kepada RW yang mau mengelola sampah organik serta sirkulasi ternak maggot," ujarnya.
Untuk budidaya maggot tingkat RW, lanjut Achmad Hariadi, pihaknya membutuhkan relawan-relawan dari RW yang ingin melakukan budidaya maggot. Konsepnya cukup sederhana. Hanya membutuhkan magobox atau aviari, sebagai wadah budidaya maggot.
"Kita memang perlu relawan dari RW yang ingin mengembangkan maggot. Cukup membuat aviari atau magobox sebagai kandang maggot. Tugasnya, hanya memberikan makan sampah organik buat maggot," tuturnya.
Untuk wilayah Jakbar, lanjutnya, sejumlah RW telah melakukan program bubidaya maggot, diantaranya, Siwali Joglo, RW 09 Kelurahan Meruya Utara dan RW 10 Kamal.
"Nantinya setiap kelurahan terdapat satu lokasi budidaya maggot. Bila ini dikembangkan dengan baik maka maggot berpotensi menghasilkan nilai ekonomi. Magobox ini perlu kecintaan, kalo tidak cinta tak bisa berkembang," pungkasnya. (why)