Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto bersama sejumlah pejabat Pemkot Jakbar, meninjau Masjid Jami Al Mansur di Jalan Sawah Lio, Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Rabu (17/3). Masjid berusia kurang lebih 300 tahun itu rencananya akan direnovasi.
"Kami datang ingin melihat kondisi masjid yang rencananya dalam waktu dekat akan direnovasi," ujar walikota yang didampingi dua asisten yakni Asisten Pemerintahan, Yunus Burhan, dan Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat, Amin Haji.
Menurutnya, renovasi masjid yang telah diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan, saat menghadiri haul ke-50 tahun KH. Muhammad Mansur, tahun 2017, akan dilakukan tahun 2021. Di perkirakan dilakukan saat memasuki bulan ramadhan.
Dalam peninjauan itu, Walikota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mendapat penjelasan dari pengurus DKM Masjid Jami Al Mansur, Tahfif Jamal, terkait kondisi masjid. "Nanti pengerjaannya dilakukan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta. Tidak semua direhab, bangunan aslinya harus tetap dijaga karena masjid ini masuk cagar budaya," jelasnya.
Di tempat yang sama, pengurus DKM Masjid Jami Al Mansur, Tahfif Jamal menjelaskan, Masjid Jami Al Mansur adalah salah satu masjid tertua di Jakarta. Masjid yang terletak di kawasan Tambora ini dibangun pada tahun 1717. Nama dari masjid ini diambil dari guru Mansur yang merupakan seorang ulama dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Kini kondisi masjid yang masuk cagar budaya ini sangat memprihatinkan. Beberapa bagian bangunan sudah rapuh, terutama bagian atap yang kerap mengalami kebocoran saat hujan. Bagian lain yang menjadi perhatian adalah kubah menara. "Menurut catatan sejarah, baku tembak antara pejuang kemerdekaan dengan tentara Belanda terjadi saat Guru Mansur mengibarkan bendera Merah Putih di atas kubah menara masjid. Kalau dilihat kondisi kubah menara agak miring," tuturnya. (why)
