Warga RT 10 RW 13 Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, sangat senang dengan keberadaan taman di tengah permukiman. Mereka memanfaatkan taman sebagai sarana olahraga dan tempat bermain anak.
Saat ini taman seluas kurang lebih 900 meter yang berada di Jalan Ratu Flamboyan masih dalam proses pengerjaan. Progres pengerjaannya sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai pada akhir Maret 2023.
Ketua RT 10/13 Kelurahan Duri Kepa, Theresia mengatakan bahwa warganya sangat bersyukur dengan keberadaan taman yang bisa dipakai untuk sarana olahraga dan bermain anak.
"Semua sudah pada tanya. Ada juga yang dipakai para lansia untuk berjemur dan berolahraga. Mereka pada senang dan bersyukur ada taman," tuturnya.
Bila selesai pengerjaan, lanjut Theresia, pihaknya bersama warga akan menjaga dan merawat taman, satu diantaranya tidak boleh membuang sampah sembarangan.
"Ibu-ibu yang sering olahraga senam di sini juga turut merawat dengan menanam tanaman bunga," jelas Theresia.
Di lokasi yang sama, Plt. Lurah Duri Kepa, Abdul Rasyid mengatakan bahwa area seluas 900 meter ini merupakan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum) yang tidak terawat. Tempat ini dipakai untuk memelihara hewan peliharaan, seperti bebek, ayam dan burung.
Tak hanya itu, kondisi lahan berada di dataran rendah sehingga kerap kali tergenang saat musim hujan.
"Karena lokasinya di dataran rendah, kami pun perlu waktu untuk menguruk tanah hingga sama rata dengan permukaan jalan. Kita mulai kerjakan sejak bulan Januari 2023," tuturnya.
Untuk konsep penataan kawasan, Rasyid mengatakan bahwa konsep taman nantinya sebagai wadah untuk berolahraga dan bermain anak yang edukatif. Salah satu diantaranya, wall climbing anak.
"Di areal taman ini akan difasilitasi sarana bermain anak. Ada juga bagian untuk lansir seperti tempat beristirahat dan jalan kaki. Kalau anak-anak dibuat sarana permainan yang mendidik," ujarnya.
Rasyid menyebutkan bahwa progres pengerjaan taman sudah mencapai 80 persen. Taman yang diberi nama Taman Ceria, ditargetkan selesai pada akhir Maret 2023.
"Semua pengerjaan taman melibatkan sejumlah UKPD terkait, seperti sudis Tamhut, sudis KPKP, aparatur kelurahan dan warga. Di areal ini juga ada tanaman khas bernama pohon Flamboyan, sesuai dengan nama jalan Ratu Flamboyan. Ada juga tanaman tabebuya dan aneka tanaman pelindung lainnya," ujar Rasyid. (why)