Suku Dinas Sosial Jakarta Barat mengadakan pelatihan membatik dan urut bagi warga penyandang disabilitas tunanetra-tunarungu selama tahun 2022.
Kasudis Sosial Jakarta Barat, Suprapto, mengungkapkan di awal 2022 tercatat sebanyak 50 tunanetra yang mengikuti pelatihan menjadi tukang urut. Beberapa bulan kemudian, pihaknya bersama Sudis Kebudayaan menggelar pelatihan membatik untuk 50 penyandang tunarungu.
Selanjutnya, pada awal Agustus 2022 lalu, pihaknya menggelar pelatihan untuk 100 tunanetra menjadi pembuat rekaman audio untuk didengarkan oleh khalayak umum melalui media internet (siniar/podcast).
Dijelaskan, pelatihan bertujuan agar para warga disabilitas mendapatkan keahlian khusus yang bisa digeluti sehingga menjadi mata pencaharian. "Ada dua jenis disabilitas yang kita latih, yakni tunanetra dan tunarungu. Tunanetra dilatih jadi tukang urut professional, tunarungu dilatih membatik," ujar Suprapto, di kantornya, Kamis (1/9).
Lebih lanjut dikatakan, pelatihan dilakukan sebanyak satu kali. Namun, pihaknya tidak melepas mereka begitu saja setelah pelatihan. "Tunanetra ini kita pilih dari Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) di Jakarta Barat, dan untuk tunarungu kita pilih dari panti sosial," katanya.
Ia menambahkan, pasca pelatihan, pihaknya akan terus memantau perkembangan keahlian mereka hingga akhirnya bisa menjadi pekerja profesional. "Kita belum bisa lakukan pelatihan secara lanjut karena keterbatasan anggaran. Namun, tidak menutup kemungkinan kami menggelar pelatihan berkolaborasi dengan pihak swasta,” pungkasnya. (Aji)