Wali Kota Jakarta Barat, HM Anas Efendi mengajak seluruh komponen masyarakat untuk selalu menjaga kondisi aman dan kondusif. Hal tersebut disampaikan saat silaturrahmi Tiga Pilar Jakarta barat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakbar dan ormas Islam, di kantor wali kota, Jumat (25/11). Hadir Dandim 0503 Letkol Inf Wahyu Yudhayana dan Wakapolres Metro Jakbar, AKBP Faisal.
"Apa pun kondisinya, Jakarta Barat harus tetap kondusif dan aman. Jangan sampai seperti negara Rusia. Terpecah hingga membuat negara sendiri," tandas Wali Kota. Menurutnya, jila terjadi gejolak di Jakarta maka permasalahan akan melebar dan berdampak pada daerah lain. Karena Jakarta menjadi pusat pemerintah.
Lebih lanjut dikatakan, pemerintah juga tidak melarang aksi demo asal tidak anarkis dan merusak fasilitas serta bangunan negara. "Jangan merusak bangunan atau fasilitas negara, karena semua itu dibangun dari uang rakyat melalui penerimaan pajak," ujarnya. Pada kesempatan itu Wali Kota kembali mengomentari sikap netralitas dalam Pilkada DKI Jakarta. ia mengingatkan, PNS tidak boleh memihak salah satu pasangan calon gubernur.
Dandim 0503 Jakbar, Letkol Inf Wahyu Yudhayana, menegaskan sikap TNI adalah bersama rakyat dan umat Islam. Indonesia merupakan negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. "Negara ini tidak ada kalau tidak ada umat Islam. Sebagai orang beragama Islam, saya bangga. Saya yakin TNI akan kuat di lapangan bersama rakyat," tegasnya.
Silaturrahmi pimpinan tiga pilar dan ormas Islam diisi dengan penandatanganan kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama itu berisi bahwa ormas Islam di Jakarta Barat siap bekerjasama dengan tiga pilar dalam mewujudkan situasi dan kondisi kota yang damai, aman dan kondusif. Isi kesepakatan lainnya, siap mengawal sikap keagamaan MUI pusat dalam hal penistaan agama yang dilakukan petahana sampai putusan dan ketetapan pengadilan yang tetap atau inkrah.
Sementara itu Ketua MUI Jakbar, mengklaim silaturrahmi yang diikuti para pimpinan tiga pilar dan ormas Islam itu merupakan kali pertama diadakan. "Mungkin, ini yang pertama dilakukan di wilayah DKI Jakarta. Karena di sini semua ormas Islam hadir. Jumlahnya diperkirakan 33 ormas Islam se Jakarta Barat,” katanya. (why/aji)