Sebanyak 41 pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan TP PKK Kabupaten Langkat melakukan studi tiru mengenai keberadaan Ruang Publik Terpadu ramah Anak (RPTRA) di wilayah Jakarta Barat, Selasa (17/9).
Kedatangan rombongan dipimpin Ketua DWP Kabupaten Langkat, Rina Wahyuni Amril Nasution disambut oleh Ketua 1 Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP PKK Kota Jakarta Barat, Fida Hendra Hidayat di Ruang Pola, Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
"Kami menyambut baik kedatangan ibu-ibu DWP dan TP PKK Kabupaten Langkat untuk melakukan studi tiru di wilayah Jakarta Barat," tutur Fida Hendra Hidayat mengawali sambutan.
Menurutnya, wilayah Jakarta Barat terdiri dari 8 wilayah kecamatan dan 56 wilayah kelurahan. Letak wilayah Jakarta Barat berada di antara perbatasan dengan wilayah Tangerang, dan Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Pusat. Pihaknya memaparkan susunan pengurus Tim Penggerak PKK Kota Jakarta Barat serta DWP Jakarta Barat.
"Kami mengucapkan terima kasih karena jadi kebanggan tersendiri bagi TP PKK Jakarta Barat dapat berbagi informasi dan ilmu yang bermanfaat untuk wilayah lain," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DWP Kabupaten Langkat, Rina Wahyuni Amril Nasution menjelaskan kehadiran pengurus TP PKK dan DWP Kabupaten Langkat, selain bersilahturahmi, juga ingin banyak belajar dengan TP PKK Jakarta Barat yang diketahui pernah menjadi juara tingkat nasional.
"Kami mendengar dari TP PKK Langkat bahwa TP PKK Jakarta Barat pernah menjadi juara nasional. Khususnya, yang luar biasanya adalah tanpa anggaran, tapi menggunakan dana CSR serta kemampuan SDM. Sehingga, bisa memajukan ibu-ibu yang ada di kecapatan untuk bisa berproduksi," tutur Rina.
Rina melanjutkan, kehadirannya juga ingin belajar lebih banyak tentang keberadaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang dibangun oleh CSR perusahaan.
"Itu luar biasa. Karena kebiasaan ibu-ibu suka curhat sembarangan. Dengan adanya RPTRA ini nantinya bisa menjadi wadahnya. RPTRA bisa menjadi tempat mendidik anak, bisa mengetahui tumbuh kembang anak, permasalahan rumah tangga dan lainnya," tuturnya.
Melalui studi tiru ini, lanjut Rina, pengurus TP PKK dan DWP Kabupaten Langkat akan menerapkan di wilayahnya.
"Paling tidak sama atau Amat Tiru Modifikasi (ATM) dengan kultur yang ada di Kabupaten Langkat," tambahnya. (why)