Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng Jakarta Barat dinilai telah melaksanakan pelayanan pasien Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dengan baik.
Rumah sakit tersebut memiliki fasilitas pemeriksaan tes PCR atau polymerase chain reaction yang mampu melayani 500 sampel per hari. “Kita bersyukur rumah sakit daerah ini bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Di sini sudah siap ruang ICU, PCR-nya juga luar biasa sudah ada dua di sini, bisa melayani setidaknya 500 sampel per hari. Ini sangat membantu sekali,†ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, saat mengunjungi RSUD Cengkareng, Ahad (21/6) siang. Turut serta mendampingi, Wakil Wali Kota Jakarta Barat HM Zen beserta jajaran.
Ia mengungkapkan, hingga kini pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Cengkareng teisisa 82 pasien. “Dan yang baik di sini di antaranya keluarga bisa berinteraksi dengan pasien melalui teknologi CCTV, bisa melihat situasi, kondisi pasien dan pasien juga bisa ikut berbicara dengan keluarga, keluarga juga bisa. Alhamdulillah satu teknologi yang digunakan di RSUD Cengkareng ini bisa membangun hubungan baik antara keluarga dengan pasien,†katanya.
Selain itu, pasien di rumah sakit tersebut dilayani dengan baik. Tempat tidur tidak kurang dari 409 dan untuk pasien COVID-19 sebanyak 200 tempat tidur. “Alhamdulillah pelayanan di sini sangat baik, bahkan saya dengar masyarakat yang datang ke sini tidak ingin dipindah ke rumah sakit lain, karena pelayanannya sangat baik. Fasilitas yang sangat baik dan tidak kalah bahkan bisa lebih baik dari rumah sakit swasta,†ujar Wagub.
“Ini menunjukan bahwa kita Pemprov DKI sudah bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga, khususnya di lingkungan Cengkareng dan Jakarta Barat. Bahkan warga di luar Jakarta seperti di Tangerang juga datang berobat ke rumah sakit Cengkareng. Mudah-mudahan pelayanannya bisa ditingkatkan lagi.â€
Pada kesempatan itu Wagub juga menyampaikan terima kasih atas bantuan dari BPJS dan Kemenkes yang memberikan insentif dan biaya klaim perawatan. Namun ia meminta agar lebih dipercepat, karena masih ada yang sejak Maret 2020 belum bisa dibayarkan. “Mudah-mudahan tim verifikator-nya bisa lebih cepat lagi dalam melakukan verifikasi. Sehingga dokter, perawat, tenaga lainnya bisa menerima insentifnya lebih cepat,†harapnya. (Aji)
20 Mei 2024