Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat berupaya menurunkan angka
kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Jakarta Barat. Salah satunya
dengan meningkatkan kordinasi dan advokasi pada sejumlah instansi terkait.
Kepala Sudis Kesehatan Jakarta Barat, Kristi Wathini
menjelaskan, Sudis Kesehatan bersama lintas sektor telah berupaya melakukan
penanggulangan PSN di kedua wilayah kecamatan tersebut. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah melakukan kordinasi dan peningkatan advokasi dalam mendukung
optimalisasi gerakan PSN pada tujuh tatanan.
Sebagai contoh, kordinasi antar lintas sektor dilakukan Sudis
Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian. Mereka telah membagikan ribuan ikan
cupang kepada warga Kecamatan Kalideres. “Sudis Ketahanan Pangan, Kelautan dan
Pertanian (KPKP) membagikan ikan cupang, sebagai hewan pemakan jentik nyamuk,
pada wilayah rawan DBD,â€tuturnya, Jumat (22/3).
Berdasarkan data Sudis Kesehatan, angka kasus DBD wilayah Jakarta
Barat masih tinggi, bahkan cenderung meningkat. Kasus tertinggi DBD berada di
wilayah Kecamatan Kalideres dan Cengkareng.
Tingginya kasus DBD di kedua wilayah kecamatan itu
dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satu faktornya adalah kurangnya pengetahuan
masyarakat terhadap penyakit demam berdarah. “Meningkatnya kasus DBD akibat
kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, Mereka kurang peduli pada tempat-tempat
nyamuk aedes aegypti bisa berkembang biak,†ujarnya.
Melalui Gerakan Masyarakat hidup bersih dan sehat (Germas),
masyarakat wajib melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menjadi jumantik mandiri pada masing-masing rumah. “Masalah DBD ini merupakan pekerjaan rumah bersama.Untuk menuntaskan atau
menurunkan tentunya saling sinergi, bukan hanya tim kesehatan, tapi juga
masyarakat ikut aktif menanggulangi dengan menjadi jumantik mandiri,â€jelasnya. (why)
20 Mei 2024