Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat berkolaborasi dengan Perum Bulog menggelar pasar murah di RPTRA Rambutan, Jalan Tanjung Duren Barat III, RW 04, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jumat (14/11).
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kelurahan Tanjung Duren Utara, Muhammad Alfi Kasih mengapresiasi kegiatan pasar murah yang diinisiasi Sudis PPKUKM Jakbar berkolaborasi dengan Perum Bulog yang menawarkan aneka produk pangan dengan harga murah.
"Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan masyarakat dengan menghadirkan pasar murah yang menjual aneka kebutuhan pangan dengan harga murah," ujarnya.
Dijelaskan Alfi, pasar murah ini sangat mendukung masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu, kegiatan ini menjadi salah satu cara dalam menstabilkan harga kebutuhan pangan dengan menyediakan sejumlah produk kebutuhan pangan dengan harga murah. Ia berharap kegiatan ini dilaksanakan secara simultan di wilayah Jakarta Barat.
"Sejumlah kebutuhan pangan yang dijual seperti beras SPHP dijual Rp 62 ribu/5 kg, minyakita Rp 15.700/liter dan minyak tropical Rp 40 ribu/2 liter," ujarnya.
Sementara itu, Sunarmi (52) warga RT 006 RW 05 Tanjung Duren Utara mengaku terbantu dengan adanya pasar murah yang berlangsung di RPTRA Rambutan.
"Saya tau pasar murah dari grup kader jumantik. Saya beli minyakita dengan harga Rp 15.700. Kalau dipasar bisa mencapai Rp 18 ribu. Makanya, kegiatan ini sangat membantu. Mudah-mudahan ada terus pasar murah," ujarnya.
Senada dengan Mani (53) warga Jalan Rambutan RT 009 RW 04 TDU. Ia mengaku senang bisa membeli minyak goreng lebih murah.
"Ini bagus, karena harganya murah. Tadi beli minyak goreng, harganya cuma Rp 15.700," tuturnya.
Sebelumnya diinformasikan, Kepala Suku Dinas PPKUKM Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid, menyebut bahwa gelaran pasar murah ditujukan untuk menyediakan kebutuhan pangan penting dengan harga murah.
"Karena dalam monitoring dan evaluasi (monev) tingkat nasional, harga beras di wilayah Jakarta Barat, masih tinggi. Makanya perlu distabilkan dengan harga murah," tutur Iqbal. (why)





