Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat melakukan pengawasan keamanan pangan segar di 8 tempat yaitu pasar tradisional dan supermarket.
Delapan pasar tersebut, antara lain Hypermart Puri, Hari-Hari Kalideres, Pasar Ganefo, Pasar Tomang Barat, Pasar Pos Pengumben, Pasar Slipi, Pasar Jembatan Besi, dan Pasar Pecah Kulit.
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit mengatakan, pengawasan keamanan pangan segar bertujuan memastikan produk pangan (Pertanian dan Peternakan) aman dikonsumsi masyarakat jelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Kami melakukan pengawasan di Hypermart Puri Indah, Hari-Hari Kalideres, Pasar Pecah Kulit, Pasar Jembatan Besi, Pasar Tomang Barat, Pasar Ganevo, Pasar Slipi dan Pasar Pos Pengumben," ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (17/12).
Dalam pengawasan pangan tersebut, lanjut Novi C Palit, tim melakukan uji sampel dengan parameter residu pestisida, formalin, rhodamin, dan eber untuk memastikan tak ada bahan pangan berbahaya. Pengawasan pangan segar dilakukan secara on the spot menggunakan mobil laboratorium yang dilengkapi peralatan canggih.
Di Hypermat Puri Indah, petugas menguji sebanyak 21 sampel terdiri dari 17 sampel pertanian dan 4 sampel peternakan. Hari Hari Kalideres diuji sebanyak 24 sampel terdiri dari 18 sampel pertanian dan 6 sampel peternakan.
Pasar Ganefo, petugas melakukan uji sampel sebanyak 26 sampel terdiri dari 20 sampel pertanian dan 6 sampel peternakan. Pasar Tomang Barat diuji sebanyak 26 sampel terdiri dari 20 sampel pertanian dan 6 sampel peternakan. Pasar Pos Pengumben diuji sebanyak 26 sampel terdiri dari 20 sampel pertanian dan 6 sampek peternakan.
Pasar Slipi diuji sebanyak 26 sampel terdiri dari 20 sampel pertanian dan 6 sampel peternakan. Pasar Jembatan Besi diuji sebanyak 26 sampel terdiri dari 20 sampel pertanian dan 6 sampel peternakan serta Pasar Pecah Kulit diuji sebanyak 25 sampel terdiri dari 19 sampel pertanian dan 6 sampel peternakan.
"Total sampel yang diuji laboratorium berjumlah 200 sampel dengan rincian 154 sampel pertanian dan 46 sampel peternakan. Hasil uji laboratorium, semuanya 100% negatif, artinya tidak mengandung bahan berbahaya," jelasnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan teliti dalam memilih produk pangan. Masayakat diminta memastikan untuk membeli produk yang segar, memperhatikan label dan tanggal kedaluwarsa. (why)