Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat menggelar pengawasan produk pangan di lima pasar tradisional, Selasa (16/3).
Kegiatan melibatkan jajaran Dinas KPKP DKI, Bagian Perekonomian Pemkot Jakbar dan unsur terkait lainnya. Pada kesempatan tersebut petugas mengambil beberapa sampel dari produk komoditas pertanian, peternakan dan perikanan untuk dilakukan uji laboratorium. Pengujian dilakukan langsung melalui tiga unit mobil lab Dinas KPKP DKI, di Pasar Tomang Barat (Kopro), Jalan Tanjung Duren Raya Kecamatan Grogol Petamburann.
Kasudis KPKP Jakarta Barat Iwan Indriyanto menyebutkan lima pasar tradisional di Jakarta Barat yang dilakukan pengawasan adalah; Pasar Tomang Barat, Pasar Grogol, Pasar Duta Mas, Pasar Jelambar Polri dan Pasar Timbul Barat. Diungkapkan, Jakarta Barat merupakan yang pertama melaksanakan kegiatan regular Dinas KPKP tersebut.
Lebih lanjut disebutkan, untuk komoditas pertanian sampel yang diuji lab adalah produk yang banyak dikonsumsi masyarakat, seperti cabai, beras dan lainnya. Produk peternakan seperti daging, ayam, dan produk perikanan antara lain beberapa ikan hasil budi daya.
“Ini dalam rangka memberikan jaminan mutu aman bagi masyarakat untuk mengonsumsi produk produk tersebut. Setelah dilakukan pengambilan sampel dilakukan pengujian secara on the spot melalui mobil lab milik Dinas KPKP DKI untuk pengujian produk peternakan, perikanan dan pertanian,†katanya.
Ia menegaskan, apabila nantinya hasil uji lab ternyata ada yang mengandung bahan berbahaya, pihaknya akan langsung menelusuri di mana komoditas tersebut dijual. Kemudian dilakukan pembinaan lebih lanjut terhadap pedagang.
“Jadi, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengawasan secara mutu dan aman pangan. Sehingga masyarakat belanja di pasar tradisional itu diharapkan tidak khawatir dengan kandungan bahan berbahaya.â€
Sementara itu, produk dari tiga komoditi yang diambil petugas di lima pasar tradisioanal untuk diuji lab jumlahnya sekitar 262 sampel. Terdiri atas 126 sampel pertanian, 96 sampel perikanan dan 40 sampel peternakan. Hasilnya, seluruh sampel negatif atau tidak mengandung bahan berbahaya dan aman untuk dikonsumsi. “Hasilnya seratus persen negatif atau aman,†pungkas Iwan. (Aji)
20 Mei 2024