Suku Dinas (Sudis) Kebudayaan Jakarta Barat menggelar pelatihan seni bagi kalangan penyandang disabilitas binaan Sudis Sosial dan Sudis Pendidikan yang diikuti 60 peserta di gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB), Ruang KH Usman Perak, Jalan Rama Raya No 1, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Senin (27/5).
Kepala Seksi Pembinaan Sudis Kebudayaan Jakbar, Agung Priosusanto, menyebut 60 peserta yang mengikuti pelatihan berasal dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 5 Jakarta, Slipi, dan masyarakat umum binaan Sudis Sosial Jakbar yang terdiri atas disabilitas tuna rungu dan grahita.
"Total peserta pelatihan sebanyak 60 orang. Mereka akan mengikuti pelatihan selama sepuluh hari. Pelatihannya seni kriya atau kerajinan tangan," jelas Agung.
Kerajinan tangan yang dilatih antara lain membuat kembang kelapa dan seni gunting-tempe kertas di suatu objek/wadah. Lebih lanjut dikatakan, penyandang disabilitas harus memiliki kesempatan dan ruang yang sama untuk bisa bekerja, berkarya, dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Dengan diadakannya pelatihan tersebut diharapkan dapat menyalurkan bakat dan minat bagi remaja/pelajar dalam kegiatan khususnya di wilayah Jakarta Barat sekaligus dalam rangka melestarikan dan menjaga nilai Budaya Betawi. "Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan hasil positif," katanya.
Mewakili Plt Kasudis Kebudayaan, Kasubag Tata Usaha (TU) Sudis Kebudayaan Jakarta Barat, Hendra Handoyo, mengatakan dalam berkesenian penyandang disabilitas harus memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan berprestasi, serta bagaimana upaya untuk meningkatkan kemandirian dan semangat para penyandang disabilitas yang diwujudkan dalam bentuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat.
"Pelatihan seni untuk disabilitas dilakukan sebagai wujud keperdulian untuk memberikan hak yang sama kepada semua masyarakat untuk maju dan berprestasi serta demi upaya meningkatkan kemandirian dan semangat para penyandang disabilitas," ujar Hendra.
Sementara itu, Muhammad Fadliyansyah Agma (17) kelas X SLBN 5 Jakarta, Slipi, peserta penyandang tuna grahita mengaku senang bisa jadi salah satu peserta pelatihan.
"Saya suka seni dan musik. Dengan ikut pelatihan membuat saya senang jadi bisa banyak keterampilan dimiliki," ucapnya. (Aji)