Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto menghadiri kegiatan Jatipulo Beraksi "Bergerak Atasi" Stunting yang berlangsung di RPTRA Akur Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (12/4).
Jatipulo Beraksi diisi dengan berbagai macam kegiatan, diantaranya, pelayanan kesehatan ibu hamil, dan pelayanan baduta stunting atau konfirmasi stunting.
Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto mengatakan, tahun 2022, prevalensi balita stunting di Jakarta Barat mengalami penurunan kurang lebih 2,6%, dari semula 17,8% menjadi 15,2%. Semua itu tentunya hasil kolaborasi UKPD terkait dan kemitraan.
Dalam upaya percepatan penurunan kasus stunting, Pemprov DKI Jakarta melalui peraturan gubernur no 981 Tahun 2022, telah menetapkan tim percepatan penurunan stunting di tingkat kota dan kabupaten.
"Untuk tingkat kelurahan, telah dibentuk tim pendamping keluarga yang terdiri dari bidan, kader PKK dan penyuluh KB. Tim ini akan melakukan pendampingan pada keluarga yang berisiko stunting. Tugasnya memberikan edukasi, konsuling sekaligus akses bantuan," jelasnya.
Ia memaparkan bahwa wilayah Jatipulo merupakan salah satu dari 9 lokasi fokus (lokus) kelurahan stunting di Jakarta Narat.
"Kami berharap kegiatan ini berkesinambungan dan contoh untuk kelurahan lain untuk merefleksi kegiatan ini di wilayah masing-masing. Sehingga diharapkan akan menjadi daya ungkit dalam percepatan penurunan stunting di wilayah Jakbar menuju tercapainya target 14 % tahun 2024," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Sudin PPAPP Jakarta Barat, Aswarni mengatakan, kegiatan Jatipulo Beraksi ini bertujuan memberikan penanganan kasus dan perbaikan tatalaksana kasus serta upaya pencegahan yang perlu dilakukan.
Tujuan lainnya adalah meningatkan komitmen tim percepatan penurunan stuntung (TPPS) tingkat kelurahan, kecamatan dan kota serta memperkuat konvergensi layanan penurunan percepatan penurunan stunting.
Kegiatan Jatipulo Beraksi yang dilaksanakan selama 2 bulan memeriksa sebanyak 30 anak balita stunting, dan 30 anak baduta dengan risiko stunting dan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK).
"Kegiatan lainnya adalah pemberian makanan tambahan tinggi protein kepada baduta stunting, dan bumil KEK," tuturnya.
Kegiatan Jatipulo Beraksi, "Bergerak Atasi" Stunting di RPTRA AKur dibuka dengan pemukulan kentongan serta pembagian paket makanan tambahan untuk baduta dan ibu hamil KEK.
Di dampingi Kepala Sudis Kesehatan, Erizon dan Kasudin PPAPP Jakbar, Aswarni, Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil dan baduta. (why)