Sejumlah warga lari tunggang-langgang melihat kehadiran satgas penanganan covid-19 kelurahan Grogol, Senin (14/12) pagi. Mereka berlari untuk bersembunyi lantaran takut terkena sanksi sosial.
Aksi langkah seribu yang dilakukan warga tersebut terjadi saat pelaksanaan kegiatan ronda covid di lingkungan RW 09, Kelurahan Grogol. "Tadi saat menelusuri gang sempit, melihat ada warga ketakutan berlari," ujar Rasudin, seorang satuan tugas (satgas) penanganan covid yang menjalani ronda covid di lingkungan warga RW 09, Grogol.
Menurut Rasudin, sejumlah warga tersebut berlari lantaran tidak memakai masker. Mereka takut terkena sanksi sosial. Padahal tujuan kegiatan ini hanya untuk mengingatkan warga akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan 3M (Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak) di masa pandemi covid-19.
Ia menilai prilaku warga tersebut mencerminkan rendahnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap bahaya penularan virus corona. Meski begitu kondisi tersebut tak boleh dibiarkan. "Inilah tujuan kita untuk selalu melaksanakan ronda covid atau gerebek masker. Kita ingatkan terus mereka. Harus ada penekanan agar mereka disiplin menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
Pelaksanaan ronda covid di lingkungan RW 09, Kelurahan Grogol, melibatkan petugas gabungan. Mereka adalah satgas covid kelurahan Grogol, tim puskesmas, kader PKK dan jumantik, FKDM, LMK, karang taruna, serta satgas covid tingkat RT dan RW.
Ronda covid diisi dengan sosialisasi serta edukasi tentang gerakan 3M. Mereka membawa sejumlah poster serta membagi-bagikan masker kepada warga yang kedapatan tidak memakai masker saat di luar ruma. Petugas juga mengimbau mereka untuk menghindari kerumunan.
Lurah Grogol, Henni Agustini menjelaskan bahwa kegiatan ronda covid selalu rutin dilaksanakan di wilayah kelurahan Grogol. Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan, terutama menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19. (why)
20 Mei 2024