Terobosan baru dilakukan Puskesmas Kecamatan Cengkareng. Mereka meluncurkan Si JET (Siklus Jejaring Tuberculosis) sebagai bentuk upaya pengendalian penyakit TBC di wilayah Cengkareng.
Si JET (Siklus Jejaring Tuberculosis) adalah sistem aplikasi pelaporan dalam mengoptimalkan penemuan serta pengendalian TBC di wilayah Cengkareng.
Kepala Puskesmas Kecamatan Cengkareng, dr. Nurmari Wahyu Hapsari menjelaskan, peluncuran Si JET merupakan salah satu bentuk inovasi dalam meningkatkan kinerja program TBC.
Aplikasi ini sangat membantu dalam sistem pelaporan terduga TBC di masyarakat, dalam hal efektivitas pencatatan, pelaporan program TBC, serta monitoring pasien TBC di wilayah Kecamatan Cengkareng. “Setiap kader, klinik swasta, serta dokter praktik yang berkomitmen dengan program TBC dapat mengakses aplikasi ini dan melaporkan langsung ke Puskesmas Kecamatan Cengkareng. Untuk laporan awal yang dimasukkan adalah data pribadi terduga TBC, identifikasi gejala TBC dan ada tidaknya kontak dengan pasien TBC di keluarga," jelas dr. Nurmari.
Bila ada temuan kasus TBC, tim kesehatan segera turun ke lokasi. Tim melakukan identifikasi ulang, sekaligus memberikan edukasi tentang penyakit TBC kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
Ia menyebutkan data laporan pasien terduga TBC akan tersimpan di server puskesmas kecamatan Cengkareng dan rekapitulasi datanya mempermudah petugas program TBC untuk melakukan pemetaan dan merencanakan kegiatan lain untuk intervensi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, terdapat 30% kasus TBC belum terdeteksi di Indonesia dan 44% belum terlaporkan serta Incidence Rate TBC di Indonesia 391 kasus/100.000 penduduk. "Melalui aplikasi ini, saya berharap agar pasien terduga TBC cepat terobati. Tentunya, semua itu memerlukan komitmen kuat dari tim kesehatan dan lintas sektoral dalam mewujudkan Indonesia Bebas TBC tahun 2030," paparnya.
Sementara itu, Camat Cengkareng, Mas ud Effendi memberikan dukungan terhadap program Si JET dalam menanggulangi penyakit TBC di wilayah Cengkareng.
Ia berharap agar semua kader kesehatan dan masyarakat membantu program ini. "Segera laporkan bila ada temuan kasus terduga TBC, karena kesehatan tidak dapat berjalan sendiri. Kita cegah bersama agar angka pasien TBC di Kecamatan Cengkareng ini dapat turun ke depannya,†tambahnya.
Inovasi Si JET juga mendapat dukungan dari Kepala Sudis Kesehatan Jakarta Barat, dr. Weningtyas Purnomorini, MARS. Ia berharap sistem ini dapat membantu menemukan kasus TBC di Masyarakat dengan segera. Sehingga angka kasus penularan penyakit TBC bisa turun.
Inovasi Si JET merupakan proyek perubahan yang dikerjakan dr. Nurmari Wahyu Hapsari, dibawah bimbingan Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Any Khofifah serta coach DR. Susi Setyawati, M.Pd dan DR Imah Rohimah, Mpd, BPSDM Pemprov DKI Jakarta.(why/aji)
20 Mei 2024