Puluhan Armada bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Kalideres, Jakarta Barat menjalani ramp check atau uji kelaikan menjelang libur dan cuti bersama Imlek tahun 2025.
Pantauan di lokasi, satu per satu armada bus mengikuti rangkaian pemeriksaan fisik. Diawali dengan uji KIR yang meliputi pemeriksaaan komponen kendaraan seperti sistem rem, kemudi, tekanan dan kondisi ban, speedometer, kestabilan roda depan, emisi gas buang, kaca, wiper, headlamp hingga klakson dan lainnya. Dua unit perangkat/armada pelayanan KIR keliling ukuran besar dan kecil dikerahkan di lokasi.
Kepala Terminal Bus AKAP Kalideres, Revi Zulkarnaen, menyebut ramp check kerjasama serta melibatkan Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Kedaung Angke, Sudis Perhubungan Jakarta Barat dan jajaran Polsek Kalideres.
“Ramp check ini untuk pemeriksaan kelayakan jalan bus yang akan diberangkatkan. Karena itu penting ya, supaya keselamatan para penumpang yang diangkut bisa selamat sampai ke tempat tujuan,” ujar Revi.
Revi menyebut, untuk armada bus yang diperiksa sebanyak 30 hingga 35 unit.
“Karena setiap satu kali pemeriksaan bus itu bisa memerlukan waktu antara 20 sampai 30 menit, tiap satu armada. Kita di sini juga dibantu dari Pengujian Kendaraan Bermotor Kedaung Angke dengan mengandalkan uji KIR keliling. Jadi, pemeriksaan bus yang ada di terminal dengan menggunakan alat yang canggih ya,” ungkap Revi.
Lebih lanjut dijelaskan, perangkat armada uji KIR keliling tersebut untuk memudahkan proses uji kelayakan bus.
“Jadi jemput bola ke terminal. Kita lihat busnya, kalau yang mencurigakan, kira-kira tidak layak jalan akan kita periksa. Tapi kalau untuk yang kasat mata bus terlihat bagus, kita cek kelayakannya, kalau tidak nanti langsung kita bawa ke uji KIR keliling,” jelasnya.
Namun, Revi mengaku apabila hasil pemeriksaan ditemukan ada bus yang tidak layak maka dilarang beroperasi.
“Kalau ada bus yang tidak layak jalan, itu tidak boleh diberangkatkan. Itu harus diperbaiki lebih dahulu ya. Jadi, tidak ada toleransi untuk itu, dia harus diperbaiki di tempat,” tandas Revi.
Ia menegaskan, komponen penting dalam bus yang akan diberangkatkan harus dalam kondisi baik.
“Jadi, dia harus berfungsi semua ya, seperti sistem rem, roda, kemudi, kemudian lampu kalau ada yang rusak itu harus segera diperbaiki di tempat, karena itu menyangkut aspek keselamatan. Tidak ada tawar-menawar, itu harus distop operasi. Harus langsung diperbaiki di tempat,” tegas Revi. (Aji)