Aparat Kepolisian Metro Jakarta Barat akan menyiagakan personel kepolisian di tiap tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada DKI, terutama TPS yang dinilai rawan. Masing masing TPS dijaga dua aparat kepolisian dan dibantu anggota linmas.
"Untuk pengamanan TPS terbagi dalam kategori aman dan rawan. Kalau aman, dijaga dua polisi, empat anggota linmas untuk delapan TPS. Sedangkan kategori rawan dijaga 2 polisi, 4 anggota linmas untuk 4 TPS," ujar Kompol Hendrik, dari Polres Jakarta Barat, saat memaparkan kesiapan petugas kepolisian pada hari pencoblosan Pilkada DKI, 15 Februari 2017, di ruang pola kantor wali kota, Sabtu (11/2).
Lebih lanjut disebutkan, TPS di wilayah Jakarta Barat jumlahnya sebanyak 2.934 TPS, tersebar di delapan wilayah kecamatan. Dari jumlah tersebut, 159 TPS masuk kategori rawan. Sementara personel kepolisian yang menjaga keamanan Pilkada DKI di Jakarta Barat mencapai 1.470 personel. Belum ditambah satu kompi Brimob Kelapa Dua untuk masing masing Polsek.
Dikatakan, meski terbilang aman paska kampanye, namun kepolisian Metro Jakarta Barat selalu waspada terhadap bentuk gangguan keamanan lainnya, seperti kampanye terselubung, sabotase dan serangan fajar. "Termasuk gangguan saat hari pencoblosan," jelasnya.
Sementara itu, anggota Panwaslu Jakarta Barat, Endang menyebutkan pihaknya telah mengangkat sebanyak 2.934 pengawas TPS. Mereka dibekali alat perekam berbasis android pada saat pencoblosan. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi adanya sengketa. Jika itu terjadi, Panwas memiliki bukti berupa data dan video. "Jadi ketahuan siapa yang bermasalah," jelasnya.
Ia menambahkan, petugas tersebut dilengkapi surat tugas. "Seluruh pengawas TPS ini berseragam dan memiliki surat tugas. Tugasnya melakukan pengawasan manual dengan melihat langsung proses pencoblosan dan penghitungan suara melalui alat elektronik berbasis android dan akun gmail untuk upload ke Google Drive," ujarnya. (why/aji)
20 Mei 2024