Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengapresiasi kondisi RPTRA Kalijodo yang berada di wilayah Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, hingga kini masih baik dan terawat.
Menurutnya, meski sudah lama dibangun dan merupakan RPTRA pertama di wilayah DKI Jakarta, RPTRA Kalijodo baik fasilitas, sarpras maupun fungsinya tetap terjaga. Teguh berharap kondisi tersebut terus dilanjutkan.
“Kami sungguh bersyukur bahwasanya RPTRA Kalijodo seperti yang kita lihat bersama, kondisinya Alhamdulillah masih sangat baik, masih sangat terawat, dan saya berharap ini terus kita lanjutkan,” imbuh Teguh saat mengunjungi RPTRA Kalijodo, Kamis (16/1) sore.
Lebih lanjut dikatakan Teguh, selain terawat sarana dan prasarana (sarpras) di RPTRA Kalijodo juga fungsional.
“Kita juga saksikan bersama bahwasanya RPTRA ini bisa dipergunakan, difungsikan untuk berbagai kegiatan. Kita juga melihat perpustakaannya masih bagus, ada juga latihan nari, futsal, taman anak bermain, karena ini dibuat sebagai RPTRA yang ramah perempuan, ramah anak dan juga untuk keluarga,” jelas Teguh.
Selain itu, di RPTRA Kalijodo juga ada berbagai kegiatan lainnya yakni kolam ikan lele, dan pertanian sayuran seperti pokcoy, labu madu, melon, anggur dan lainnya yang dikembangkan secara urban farming/pertanian perkotaan.
“Ini juga pastinya bagus karena bisa dimanfaatkan untuk terkait ketahanan pangan dan juga untuk mengatasi masalah stunting bagi keluarga-keluarga yang terdampak. Ikan lelenya, sayurnya, buahnya bisa kita sampaikan. Kalau lebih kita bisa berikan atau pasrahkan kepada pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Teguh berharap kondisi tersebut bisa terus dipertahankan dan ke depan pihaknya akan mengecek seluruh RPTRA yang ada di DKI sekaligus terkait pemenuhan ruang terbuka hijau (RTH).
“Saya sungguh berharap ini (RPTRA Kalijodo) terus kita rawat dengan bagus. Bukan hanya RPTRA Kalijodoh tapi seluruh RPTRA yang ada di DKI, nanti kita akan cek satu per satu sehingga menjadi nyaman. Dan ini jadi salah satu untuk kebutuhan RTH, karena memang kenyataannya di DKI Jakarta ruang terbuka hijau masih sangat kurang dibandingkan dengan standar yang ada,” pungkasnya. (Aji)