Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengakui masih ada sejumlah permukiman warga dan jalan yang terendam banjir saat terjadi hujan deras pada Selasa (5//11) kemarin. Meski begitu, dirinya telah mengambil sejumlah langkah taktis.
"Mungkin belum semuanya langsung bisa teratasi dengan baik. Tapi, kami mencoba untuk memberikan yang terbaik," tuturnya di Rumah Pompa Polder Green Garden Kedoya Utara, Rabu (6/11)
Teguh mencontohkan, banjir yang terjadi di Jalan Adityawarman Jakarta Selatan yang disebabkan adanya penyempitan saluran. Selain itu, banjir juga disebabkan adanya jaringan utilitas yang mengganggu kelancaran saluran air.
"Tadi malam, kita langsung turunkan ekskavator untuk membongkar area yang menjadi penyempitan, termasuk penataan jaringan utilitasnya," ujarnya.
Dikatakan Teguh, langkah serupa juga dilakukan untuk menangani banjir di Jalan Fatmawati Raya, Jakarta Selatan yang disebabkan ketinggian air. Sehingga membuat aliran tak lancar. Namun, penanganan secara komprehensif baru bisa dilakukan tahun 2025.
"Tapi, apakah masalah itu kita diamkan? kita juga sudah minta Dinas SDA DKI Jakarta beserta pasukan birunya, serta sarana dan prasarananya. Tapi, memang ada sejumlah wilayah yang cekung sehingga perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut," jelasnya.
Tak hanya 'pasukan biru', ia juga memastikan kesiapan organisasi perangkat daerah lainnya dengan pasukan pelangi dan petugas lainnya untuk turut membantu dalam penanggulangan banjir, baik yang berada di permukiman warga maupun ruas jalan.
"Kemarin memang masih ada beberapa titik dan RT yang tergenang, dan saya langsung perintahkan semua dinas terkait (untuk membantu)," tambahnya. (why)