Sejumlah petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI
Jakarta, ini bersusah payah mengangkut tumpukan sampah dari saluran penghubung
(Phb) di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Paling berat saat mengangkat sampah kasur.
Syarifuddin, petugas UPK Badan Air menjelaskan,jenis sampah
yang diangkut dari saluran penghubung beragam. Mulai sampah plastik, botol,
kayu hingga kasur. Ia pun prihatin dengan prilaku masyarakat yang membuang
sampah di saluran penghubung.
Untuk mengangkut
sampah, Syarifuddin tidak sendirian. Ia dibantu dua temannya. Mengangkut sampah
yang tersendat di kubus apung penyekat sampah atau HDPE (High
Density Polyethelene). “Kami angkut sampah ke kubus ini sebelum diangkut ke kendaraan sampah. Bila tidak diangkut, aliran kali dapat tersendat,†ujarnya saat
pembersihan sampah kali di jembatan Perkutut, Senin (15/5)pagi.
Syarifuddin sempat berkeluh kesah ketika berupaya mengangkat
sampah kasur dari saluran penghubung tersebut. “Saya mual-mual, mau
(maaf)muntah saat angkat kasur. Berat dan bau busuk. Karena ini tugas, saya angkut
kasur itu,†tuturnya.
Sementara itu, Tim Media Sosial UPK Badan Air DKI Jakarta,
Apit Raharjo mensinyalir ulah warga yang tinggal di sepanjang aliran Phb di Tegal Alur yang sengaja membuang sampah ke kali. "Tolong masyarakat jangan lagi membuang sampah ke kali
karena bisa memicu banjir dan genangan. Jadi stop buang sampah ke kali,"
ujar Adit.
Ia menambahkan, petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup
DKI Jakarta berhasil mengangkat sekitar 5 m3 sampah dari saluran air di Tegal
Alur. Kemudian sampah dibuang ke implasmen di wilayah Kembangan. (why)
20 Mei 2024