Penjabat Gubernur (Pj) DKI Jakarta, Teguh Setyabudi menegaskan Pemprov DKI terus berupaya melakukan pencegahan serta penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan memperbanyak ruang terbuka dan terpadu.
Menurutnya, harus ada sinergi, kerjasama yang baik antara guru-guru di sekolah dengan para orang tua dan yang ada di lingkungan pemerintahan.
“Kami, Provinsi PKI Jakarta berkomitmen untuk menyediakan ruang dan kesempatan untuk memenuhi hak anak seperti misalnya hak hidup, tumbuh berkembang, perlindungan dan juga partisipasi,” jelas Teguh, saat kegiatan dukungan psikososial ‘Cerdas Berinternet’ di SMA Negeri 96 Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (1/11).
Teguh mengungkapkan, tahun 2024 tercatat sebanyak 27 kasus kekerasan berbasis gender online yang melibatkan anak-anak.
“Fenomena ini tentu saja di mana kasus yang dilaporkan kemungkinan jauh lebih sedikit dibandingkan yang terjadi secara faktual. Hal ini menekankan betapa penting kita bersama memastikan pemenuhan hak anak dan juga perlindungan khusus anak atau PKA,” tandasnya,
Untuk itu, pihaknya juga terus berupaya melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan yang terfasih gender online yang melibatkan anak-anak melalui layanan pengaduan, perlindungan hukum, psikologis, perujukan ke rumah aman dan juga fasilitas kesehatan.
“Kami juga terus berupaya untuk memerluas dan mengembangkan ruang yang sifatnya terbuka, terpadu, yang ramah untuk perempuan dan anak-anak. Sekarang kurang lebih sudah ada sekitar 300 ruang tersebut. Dan akan kami terus sempurnakan, kita tingkatkan dan juga perluas untuk di berbagai wilayah yang memungkinkan memang nanti anak-anak bisa bertumbuh kembang dengan sebaik-baiknya,” pungkas Teguh. (Aji)