Pemerintah Kota Jakarta Barat menetapkan prioritas 9 titik lokasi fokus (lokus) wilayah kelurahan untuk penurunan dan pencegahan stunting yang terintegrasi. 9 titik lokus tersebut adalah kelurahan Kedaung Kali Angke, Jatipulo, Jembatan Besi, Kapuk, Pinangsia, Wijaya Kusuma, Angke, Cengkareng Timur, dan Tegal Alur.
"Penanganan percepatan penurunan stunting memerlukan aksi bersama yang terkoordinasi antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini di dengan diterbitkannya surat keputusan Walikota Jakarta Barat tentang penetapan prioritas kelurahan lokus penurunan dan pencegahan yang terintegrasi pada 9 lokasi fokus (lokus)yakni kelurahan kedaung Kali Angke, Jatipulo, Jembatan Besi, Kapuk, Pinangsia, Wijaya Kusuma, Angke, Cengkareng Timur, dan tegal alur," tutur Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setko Jakarta Barat, Abdurrahman Anwar, sesaat membuka kegiatan audit kasus stunting tahun 2022 di Ruang Ali Sadikin, Kantor Walikota Jakarta Barat, Selasa (8/10) pagi.
Menurutnya, dengan dikeluarkannya surat Wali Kota tersebut maka diperlukan kegiatan yang bersinergi melalui aksi bersama yang dilakukan semua UKPD di Jakarta Barat melalui 8 aksi konvergensi yakni, Aksi 1 - Analisis situasi, Aksi 2 - rencana kegiatan, Aksi 3 - rembuk stunting, Aksi 4 - peraturan bupati/wali kota tentang tentang peran desa, Aksi 5 - Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, Aksi 6- Sistem Manajemen Data Stunting, Aksi 7 - Pengukuran dan Publikasi Stunting dan 8 - Review Kinerja Tahunan.
Abdurrahman menambahkan, kegiatan audit stunting di wilayah Jakarta Barat ini memiliki dampak yang besar dan signifikan dalam penanganan percepatan penurunan stunting. Pelaksanaan kegiatan ini tentunya dilakukan setelah menyeleksi risiko stunting, mengetahui penyebab sebagai upaya pencegahan, perbaikan tata laksana kasus serupa, analisa faktor risiko terjadinya stunting pada balita, rekomendasi penanganan kasus serta dilanjutkan paparan hasil audit stunting.
Sebelumnya, Kepala Sudis Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakbar, Sikah Winarni mengatakan, kegiatan audit stunting tahun 2022 diikuti sekitar 160 peserta yang terdiri dari UKPD, sudis terkait, TP PKK tingkat kota, kecamatan dan kelurahan, serta para camat dan lurah.
"Kegiatan ini membahas tindak lanjut upaya percepatan penanganan dan pencegahan stunting di wilayah Jakarta Barat dengan menghadirkan narasumber dari Sudis Kesehatan Jakarta Barat," tuturnya. (why)