Dalam rangka memperingati hari Tuberkulosis sedunia tahun 2024, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menggelar pencanangan Kampung Siaga TBC dintadai dengan penandatanganan komitmen bersama yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin (27/5).
Mewakili Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat, Amien Haji mengatakan, tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi tantangan negara Indonesia, termasuk wilayah Kota Jakarta Barat. Diketahui, Indonesia berada di urutan kedua setelah India kasus TBC terbanyak di dunia.
"Untuk itu dibutuhkan peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap TBC dengan melibatkan seluruh sektor. Ini penting dalam rangka pengendalian TBC. Karena tanpa kesadaran masyarakat maka pencegahan terhadap penyakit ini semakin sulit dilakukan," tutur Amien Haji.
Meski begitu, Amien Haji mengakui adanya tantangan dalam melakukan penanggulangan penyakit TBC, terutama kepadatan penduduk yang menjadi faktor yang berpengaruh pada kondisi kesehatan lingkungan.
"Selain itu, tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi sangat berpotensi dalam menjadi mata rantai penyebaran penyakit TBC," jelasnya.
Melalui pencanangan Kampung Siaga TBC, ia berharap kolaborasi secara penthahelix yang melibatkan pemerintah daerah, swasta, pendidikan serta elemen masyarakat lainnya, agar dipastikan berjalan baik dan penuh tanggung jawab.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari mengatakan, pengendalian penyakit TBC tidak dapat dilakukan bidang kesehatan saja, melainkan perlu dukungan dari para perangkat daerah, lintas sektor, organisasi profesi, kalangan komunitas, hinggga lapisan masyarakat.
"Melalui Pencananganan Kampung Siaga TBC, kami berharap dapat menciptakan kelurahan Siaga TBC yang peduli, tanggap dan mampu mencegah serta menanggulangi penyakit TBC di wilayah Jakarta Barat dalam rangka mencapai eliminasi TBC tahun 2030," pungkasnya.
Sebagai informasi, Pencanangan Kampung Siaga TBC ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh jajaran Pemkot Jakarta Barat, suku dinas terkait, camat dan lurah, para Kepala Puskesmas serta lintas sektoral. (why)