Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menggencarkan promosi sentra ikan hias cupang di Slipi dan tanaman Anggrek di kawasan Kebon Jeruk.
Dua lokasi tersebut akan terus dikembangkan dipasarkan. Kedua ikon Jakarta Barat itu dinilai bisa dijadikan destinasi wisata. Sekadar diketahui, wilayah Jakarta Barat memiliki sentra tanaman anggrek di RW 08, 03 dan 04, Kebon Jeruk. Namun, dari ketiga RW itu hanya RW 03 dan 08 yang masih aktif mengembangkan dan memproduksi tanaman anggrek.
"Di sini kami akan survey ke lokasi, bagaimana caranya bisa kembali mengembangkan tanaman anggrek tersebut. Kita juga punya kawasan Rawa Belong yang dikenal sebagai pusat penjualan aneka bunga dan tanaman hias terbesar di Indonesia. Ini bisa dijadikan destinasi wisata, selain tanaman anggrek," jelas Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat H Eldi Andi, saat membuka kegiatan penumbuhan wirausaha industri baru, di aula kantor Kecamatan Kebon Jeruk, Senin (12/3).
Selain itu, lanjutnya, Pemkot Jakarta Barat saat ini masih menginventarisir sejumlah makanan dan minuman yang memiliki potensi untuk berkembang. Satu di antaranya, bir pletok. "Kami akan menginventarisir sebanyak 7.500 pelaku usaha industri rumah tangga di Jakarta Barat yang nantinya bisa berkembang. Karena banyak juga pelaku industri kecil yang tidak aktif," ungkapnya.
Menurutnya, melalui kegiatan pelatihan kewirausahaan baru, para pelaku industri kecil dapat mempelajari dan memahami cara mengembangkan dan meningkatkan mutu produk, baik pembuatan produk maupun manajemen. Terkait produk bir pletok yang dinilai kurang berkembang, Seko membenarkan.
"Bir pletok menjadi minuman tradisional yang ditawarkan sebagai welcome drink di hotel hotel. Selama ini bukan berarti tidak berkembang. Namun mereka (pelaku usaha) tidak siap dan menyanggupi permintaan para pengelola hotel dalam jumlah besar," kata Seko. (why/aji)
