Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menggelar kegiatan aksi ke-8 konvergensi percepatan penurunan dan pencegahan stunting tahun 2021 atau reviu kinerja tahunan aksi integrasi stunting, Selasa (23/11).
Bertempat di Hotel Hilton Inn, Cengkareng, kegiatan dibuka Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat Iin Mutmainnah. Hadir Kasudis Kesehatan Jakbar Kristy Wathini, sejumlah camat, lurah, direktur RSUD, para kepala puskesmas kecamatan, kepala SKPD/UKPD dan unsur lainnya.
Aksi ke-8 reviu kinerja tahunan merupakan lanjutan dari aksi 1-7 konvergensi percepatan penurunan dan pencegahan stunting Jakarta Barat tahun 2021 menjadi aksi pamungkas dalam puncak rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 tingkat Kota Jakarta Barat.
Seko Iin Mutmainnah, pada sambutannya mengatakan aksi ke-8 konvergensi stunting bertujuan untuk mengetahui realisasi capaian, identifikasi faktor-faktor penghambat dan merumuskan tindaklanjut perbaikan agar target kinerja dapat dicapai di tahun berikutnya sebagai upaya pencegahan stunting di Jakarta Barat.
“Hari ini adalah rangkaian terakhir, yakni aksi kedelapan, kegiatan reviu kinerja tahunan. Kita akan mendengarkan paparan kegiatan intervensi apa saja yang sudah dilakukan oleh masing masing UKPD sepanjang tahun 2021 sebagai persiapan dan akan dilakukan di awal 2022. Harapannya dari kegiatan hari ini akan kita dapatkan faktot-faktor penghambat, pencapaian kinerja dan alternative solusi perkembangan capaian angka prevalensi stunting serta rekomendasi perbaikan,” jelas Iin.
“Jadi, di aksi terakhir ini saya berharap kita betul-betul satu suara, satu persepsi bahwa ketujuh rangkaian tahapan konvergensi stunting telah kita lakukan. Kita akan dapatkan informasi akurat dari para UKPD untuk menyampaikan semua upaya, informasi kegiatan yang sudah dilakukan. Harapannya kita bersama-sama mendiskusikan, sehingga bisa dapatkan rekomendasi. Karena terkait hal ini, kita tentu akan melihat before dan afternya.”
Iin juga meminta SKPD terkait memasukan usulan programnya dalam perencanaan tahunannya. “Artinya benar-benar masuk secara inklud terhadap program kegiatan. Karena kalau ini tidak dilakukan, tidak akan bisa optimal,” imbuhnya.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI sebagai Pembina Terbaik Peringkat Pertama tingkat nasional dalam penerapan protokol kesehatan di tempat pengolahan pangan. Penghargaan diterima Seko Jakarta Barat Iin Mutmainnah. (Aji)