Pelajar di wilayah Jakarta Barat diimbau untuk tidak membawa atau menampilkan perhiasan berharga saat ke sekolah.
Hal tersebut disampaikan Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat, Diding Wahyudin menyusul peristiwa penculikan dan penjarahan barang berharga seorang siswi kelas 8 SMPN 101 Jakarta, Palmerah, pada Kamis (25/7) lalu.
"Kita mengimbau ya, kalau pakai hal-hal yang mencolok misalnya emas entah gelang, kalung ya kita harapkan jangan dipamerinlah gitu. Apalagi di jalan yang rawan ya kan atau lagi sendirian. Kalau mungkin ke kondangan bersama ibunya ada yang jaga itu silahkan aja. Tapi kalau ke sekolah, yang sederhana," kata Diding, saat dihubungi, Jumat (2/10).
Diding menjelaskan, imbauan tersebut bukan merupakan sebuah larangan, tetapi menyusul peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu, pelajar diimbau untuk tidak menunjukan perhiasan saat berangkat atau pulang sekolah.
"Saya sih enggak melarang. (Pakai) Yang sederhana saja, yang bisa menyelamatkan anak-anak. Saya akan sampaikan ke kepala sekolah agar disampaikan ke orang tua, mana saja yang dibawa ke sekolah. Karena enggak ada aturan itu, enggak boleh pake anting, enggak boleh pakai kalung. Nanti kalungnya agar enggak kelihatan, (misalnya) di dalam kerudung," ujar Diding.
Lebih lanjut dikatakan Diding, dalam keadaan sepi entah di sekolah atau di luar sekolah, khususnya di tempat yang potensial terjadi tindak kejahatan, barang berharga sebaiknya tidak ditunjukan.
"Jadi paling kita mengimbau agar anak-anak untuk jaga keselamatannya. Jangan bawa perhiasan yang berharga ya, hp juga jangan sampai kelihatan, apalagi lagi sepi. Sekarang apalagi banyak perampasan di jalan dan lain sebagainya," katanya.
Diketahui, pelajar (S) diculik seorang pria tak dikenal dengan modus mengabari bahwa ibu siswi S mengalami kecelakaan pada Kamis (25/7) sekira pukul 05.30 WIB. S kemudian diajak pergi hingga ke jembatan penyeberangan orang (JPO) wilayah Gatot Soebroto. Ia kemudian dijatuhkan ke aspal hingga harta bendanya berupa anting dan cincin dirampas pria tersebut. (Aji)