Penderita gangguan jiwa yang ditampung di panti laras telah melebihi kapasitas. Dari tiga panti yang ada di wilayah DKI Jakarta dengan kapasitas sekitar 1,700 orang, saat ini jumlah penghuninya hampir mencapai 3.000 warga binaan sosial (WBS).
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, berharap pemerintah pusat turun tangan membantu persoalan tersebut. "Saya berharap pemerintah pusat (Kementerian Sosial) turut membantu menyelesaikan persoalan itu. Bisa saja dibangun rumah sakit jiwa (RSJ) yang terintegrasi dengan panti laras di dekatnya," ujar Djarot, saat menghadiri launching buku panduan inovasi penanganan orang dengan masalah kejiwaan (OMDK) dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (30/8).
Lebih lanjut dikatakan, dari jumlah WBS yang ditampung, sekitar 75 persen di antaranya berasal dari luar Jakarta. Meski demikian, sambungnya, Pemprov DKI tidak akan membeda-bedakan dalam menangani masalah tersebut. "Kami tetap memberikan kepedulian kepada mereka. Kalau nanti ketemu di jalan, tolong dirawat dan ditampung," ujarnya.
Pada kesempatan itu ia juga sempat menyampaikan keinginannya untuk memberikan pelayanan dan perhatian kepada WBS. Salah satunya rencana membuat tempat penampungan bagi masalah gangguan jiwa.
"Terakhir saya minta tolong agar masyarakat menjaga lingkungan yang sehat. Dimulai dari lingkungan keluarga. Jangan segan segan berbagi antar sesama, berbagi informasi dan jangan berbagi informasi jelek atau hoax yang kerap muncul di media sosial," katanya. Usai launching, Gubernur ditemani Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi menyambangi para penghuni panti. (why/aji)
20 Mei 2024