Nasib kantor lurah Jembatan Besi masih terkatung-katung. Tak ada pengadaan lahan yang cocok untuk pembangunan kantor lurah. Kalau pun ada, nilai harga jualnya sangat tinggi.
Dalam rapat badan anggaran DPRD dan Pemda DKI Jakarta, beberapa hari lalu, Plh Wali Kota Jakarta Barat, M Zen mengaku kesulitan mencari lahan untuk pembangunan kantor lurah Jembatan Besi. Bila pun ada lahan yang mau dibebaskan, namun pemilik lahan meminta harga yang tinggi. Anggaran yang tersedia Rp 25 miliar, dinilai tak cukup untuk membeli lahan sekitar 700-1000 m2.
Meski begitu, Pemkot Jakbar masih terus berupaya mencari lahan untuk pembangunan kantor lurah Jembatan Besi hingga akhir tahun 2018. "Intinya, kita sudah nyari dan ada dua lokasi. Sementara ini lagi proses pengumpulan data-data pendukung supaya nanti pada saat proses pembebasan semuanya lengkap," ujar Agus, Senin (10/9).
Dua lokasi yang dimaksud, lanjut Agus, berada di RW 03 dan 04. Kedua lokasi itu dinilai sudah sesuai standar untuk kantor kelurahan. Pihaknya telah mengajukan kedua lokasi itu ke Pemkot Jakbar.
Ia mengakui, pengadaan lahan untuk pembangunan kantor lurah dirasakan sangat sulit. Itu mengingat tak ada lahan kosong di wilayah Jembatan Besi. Fokus pencarian adalah lahan warga yang mau dibebaskan.
"Kalau luas minimalkan seribu ya untuk kantor kelurahan. Tapi kalau melihat lokasi di wilayah Jembatan Besi ini untuk tanah seluas itu agak susah memang. Kebetulan ini yang ditawarin luasnya di atas 900 meter persegi semua," tambahnya. (why/aji)
20 Mei 2024