Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Jakarta Barat menyebut masih ada perlakuan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV AIDS (ODHA) di wilayah Jakarta Barat. Hal itu dibuktikan dengan adanya temua dua kasus ODHA di wilayah Cengkareng Timur dan Duri Kepa.
"Untuk kesehatan, mereka yang kena ODHA ini mengalami perlakuan diskriminasi. Ada dua kasus di Cengkareng Timur dan Duri Kepa. Kebanyakan orang dengan HIV AIDS ternyata mau diusir keluarganya," tutur Sekretaris KPA Kota Jakbar, Soekarno, saat menggelar workshop membangun kemitraan dalam pembiayaan penanggulangan HIV/AIDS di kantor Walikota Jakarta Barat, Selasa (31/10).
Sementara kasus ODHA di Duri Kepa, idem. Keluarganya hendak mengusir. Beruntung, KPA Kota Jakarta Barat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, camat dan lurah, melakukan tindakan terhadap kasus tersebut.
"Kami membawanya ke puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. Tapi, untuk kasus di Duri Kepa, ODHA ini sudah merambah dari HIV menjadi penyakit AIDS, sehingga tak tertolong saat akan dibawa ke RS Tarakan," jelasnya.
Melihat kasus tersebut, H. Soekarno menganggap bahwa ODHA masuk mendapat perlakuan negatif sehingga bisa berpotensi pada penularan. Dalam dunia kerja, ODHA juga sering dikucilkan rekan-rekan kerjanya.
"Untuk itu, kami selalu berkoordinasi dengan Sudis Kesehatan dan Nakertrans dalam upaya penanganan perlakuan ODHA," tutur Soekarno.
Dalam kesempatan itu, Ketua KPA Kota Jakbar Soekarno menargetkan target zero kasus pada tahun 2030.
"Kami menargetkan tahun 2030, zero terhadap infeksi baru HIV, zero kematian karena AIDS dan zero diskriminasi," tambahnya. (why)