Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat terus menggencarkan kampanye makan ikan dengan Jakarta Barat BERAKSI (Bergerak Atasi Stunting) dengan Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) secara serentak di sepuluh titik lokasi pada delapan kecamatan yang terpusat di RPTRA Kalijodo, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Kamis (14/9).
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengatakan, kegiatan tersebut dimonitor langsung oleh para ketua TP PKK baik dari tingkat kota, kecamatan dan kelurahan termasuk para kader yang menjadi bagian Tim Pendamping Keluarga (TPK). Ia berharap tim ini nantinya akan menjadi penggerak inti dalam pelaksanaan kegiatan Jakarta Barat Beraksi.
Menurutnya, tanpa Gerakan PKK, seluruh program prioritas yang menjadi dedicated program Pj Gubernur termasuk tentang stunting tidak dapat berjalan secara optimal.
"Semoga kegiatan ini membawa dampak yang positif bagi percepatan penurunan stunting agar terwujud Jakarta Barat Zero Stunting," ujar Uus.
Sementara itu, saat sambutannya, Wakil Wali Kota Jakbar, Hendra Hidayat, mengatakan Jakarta Barat masih memiliki banyak PR tentang bagaimana menurunkan prevalensi angka stunting secara efektif.
"Meski kondisi Jakarta Barat setahun belakang mengalami penurunan prevalensi yang signifikan dari 17.6% pada tahun 2021 menjadi 15.2% pada tahun 2022, namun kita juga harus jujur bahwa masih banyak balita yang punya berat badan kurang," ujarnya.
Hendra menyebut jika tidak dilakukan intervensi secara tepat dan sedini mungkin, balita-balita di sepuluh lokasi fokus untuk penanganan kasus stunting akan menjadi penyumbang calon balita stunting baru di Jakarta Barat. Agar prevalensi stunting dapat turun secara signifikan, maka perlu kerja keras baik di hulu maupun di hilir.
"Di hulu kita cegah stunting baru sementara di hilir kita harus pastikan balita yang sudah stunting dapat diobati agar membaik status gizinya. Intervensi di hulu membutuhkan biaya yang lebih murah dan lebih dapat terlihat dampak positifnya secara lebih cepat," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, menurut penelitian, pemberian makanan tinggi protein hewani selama 14 hari dapat meningkatkan berat badan balita khususnya pada balita yang memiliki berat badan kurang. Oleh karenanya, ia sangat mengapresiasi kegiatan kolaborasi hari ini yang dilakukan dengan sangat baik oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Jakbar dan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Administrasi Jakarta Barat.
"Artinya telah dilakukan suatu kegiatan konvergensi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jakbar," tandasnya.
Ditambahkan, hari ini baru sepuluh kelurahan yang terlibat, namun ke depan kita akan upayakan untuk bersama-sama mencari kolaborator lain yang siap bekerja sama dengan Pemkot Jakarta Barat dalam mendukung penurunan stunting. Apalagi kegiatan ini juga menyasar anak-anak SD yang sangat memerlukan dukungan nutrisi khususnya protein hewani dalam memaksimalkan fungsi otaknya.
Pada kesempatan tersebut Hendra juga mengucapkan terima kasih atas dukungan para RT/RW tokoh masyarakat, dan unsur masyarakat lainnya yang membuat kegiatan hari ini berjalan dengan sangat baik.
"Tanpa dukungan operasional dalam penyediaan makanan bergizi menggunakan bahan somay dan nugget ikan sehingga bisa tersaji menu balita hari ini, tentu kegiatan hari ini tidak maksimal," pungkasnya.
Sebelumnya, Kasudis KPKP Jakbar, Novy C Palit, dalam laporannya menyebut kegiatan tersebut diikuti sebanyak 1.050 siswa SD.
" Hari ini 525 siswa yang berasal dari SD di wilayah Jakarta Barat I, mendapatkan paket olahan berupa somay ikan, baso ikan dan ebi furay," ujarnya.
Untuk tahap berikutnya, 525 siswa dari SD di wilayah Jakbar II, akan mendapatkan paket olahan berupa nugget ikan, baso ikan, dan ebi furay. Didistribusikan pada 18 dan 19 September 2023 di untuk beberapa SDN di wilayah Kecamatan Palmerah, Gropet, Kebon Jeruk dan Kembangan.
"Kegiatan bertujuan untuk membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat agar gemar mengonsumsi. Dalam implementasinya, Gemarikan dilakukan antara lain melalui kegiatan promosi kemitraan bersama organisasi/lembaga yang dinilai memiliki potensi untuk mengaklerasi peningkatan konsumsi Ikan. Karena dari sisi kesehatan ikan dikenal sebagai bahan sumber protein yang perlu dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya anak-anak," katanya.
"Sasaran kegiatan Safari Kampanye Gemarikan di Jakarta Barat menitikberatkan pada anak-anak usia SD dan juga ditujukan untuk balita dengan berat badan kurang atau berada di bawah garis merah (BGM) yang bertujuan untuk mendukung percepatan penurunan stunying di Jakarta Barat."
Untuk diketahui, pelaksanaan pada sembilan lokasi lainnya yakni, RPTRA Carina Sayang, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, RPTRA Wijaya Kusuma, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Gropet, dan RPTRA Jati Pulo Akur, Kelurahan Jati Pulo, Kecamatan Palmerah, RPTRA Puspa, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Kantor Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, RPTRA Tawang Mangu Indah, Kelurahan Kedaung Kaliangke, Kecamatan Angke, Pos RW 2 Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Sekretariat RW 07 Kelurahan Kota Bambu Utara, Kecamatan Palmerah, dan Lapangan Futsal Semanan, Kecamatan Kalideres. Kegiatan tersebut digelar secara online dan saling terhubung serta berinteraksi.
Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mencapai seribu lebih siswa sekolah dasar (SD) se-Jakarta Barat. Di RPTRA Kalijodo, kegiatan dihadiri Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, Wakil Wali Kota, Hendra Hidayat, Ketua TP PKK Jakbar, Lisniawati Uus beserta pengurus PKK Kota, para asisten, pimpinan SKPD/UKPD dan aparat wilayah setempat.
Di lokasi ini diisi berbagai acara, antara lain makan bersama olahan ikan, pembagian secara simbolis makanan ikan dan lainnya. Pembukaan kegiatan ditandai pemukulan kentongan secara bersamaan yang dilakukan para pimpinan Pemkot Jakarta Barat. Dari RPTRA Kalijodo, Ketua TP PKK Jakbar, Lisniawati Uus menyapa dan berdialog dengan para peserta kegiatan di tiga lokasi RPTRA lainnya. (Aji)