Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jakarta Barat kembali menurun drastis pada bulan Juni 2024.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, mengungkapkan pada bulan April 2024 kasus DBD di Jakbar mencapai 797 kasus dan bulan Mei 777 kasus. Di bulan Juni 2024 menurun menjadi 337 kasus.
"Jumlah kasus DBD di bulan Juni (2024) jadi 337 kasus," sebut Erizon, Senin (8/7).
Namun pihaknya hingga kini belum memastikan penyebab dratisnya penurunan kasus DBD di wilayah Jakarta Barat. Ia menduga menduga karena tren musim yang sedang bergulir.
"Saya belum analisa, biasanya tren musim," ujar Erizon.
Terpisah, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengandalian Penyakit Sudiskes Jakarta Barat, Arum Ambarsari, mengingatkan meski tren kasusnya menurun pihaknya mengimbau masyarakat tetap waspada dan melakukan langkah-langkah antisipasi.
"Faktor cuaca dan kelembaban udara di Jakarta Barat sangat potensial sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti (vektor pembawa virus DBD), hal ini sulit untuk dihindari," jelas Arum.
Menurutnya, masyarakat bisa meminimalisasi tempat perindukan nyamuk dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M plus, yakni menguras tempat air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti.
"Selanjutnya waspada apabila ada anggota keluarga yang demam lebih dari tiga hari untuk dilakukan pemeriksaan darah. Jangan menunda-nunda karena penyakit DBD justru mencapai titik kritis saat demam sudah mulai turun (hari ke 4-5), bisa terjadi syok dan kematian," tandas Arum. (Aji)