Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meminta kepada Walikota Jakarta Barat, H. Rustam Effendi untuk menindaklanjuti adanya rencana renovasi Gereja Santo Kristoforus, Jelambar. Renovasi dilakukan lantaran tempat ibadah umat Kristiani itu pernah kebanjiran.
"Kita tadi mendengar ada rencana renovasi. Ini ada pak walikota, (Rustam Effendi) di sini. (Beliau) siap untuk membantu agar perizinannya bisa berjalan dengan baik," tutur Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, menanggapi laporan Pemimpin paroki Gereja Santo Kristoforus Romo Servi Fangohoi, Selasa (24/12) sore.
Ia berharap sekaligus mendoakan tempat ibadah umat Kristiani, ini tidak lagi kebanjiran. Bila sudah direnovasi maka fakta bahwa gereja Santo Kristoforus pernah kebanjiran akan menjadi cerita sejarah.
"Paroki yang baru, yang sudah direnovasi, InsyaAllah nanti kita berharap cerita tentang banjir tidak ada lagi. Jadi tak ada cerita foto-foto dengan gambar itu di masa yang akan datang," tuturnya.
Sebelumnya, Pemimpin paroki Gereja Santo Kristoforus Romo Servi Fangohoi, menceritakan, sejarah dan kondisi gereja yang kerap dilanda banjir. "Gereja ini selalu kebanjiran. Ketinggiannya 30-40 CM. Nama, Kristoforus sendiri diambil dari seorang santo yang selalu menyeberangkan orang ketika terjadi banjir besar," jelasnya.
Romo Servi berharap ada perhatian dari Pemprov DKI Jakarta dalam menangani banjir. Dengan demikian sekitar 12.000 jemaat gereja ini bisa leluasa dan nyaman saat melaksanakan ibadah.“Harapan 12.000 jemaat paroki Kristoforus bisa tercapai dan sebagai warga gereja Katolik bisa bekerja sama untuk kebaikan kita bersama di tempat ini,†tambahnya.
Menanggapi renovasi gereja, Wali Kota Jakarta Barat, H. Rustam Effendi menjelaskan, banjir yang terjadi di Gereja Santo Kristoforus, itu terjadi beberapa tahun lalu.
Meski begitu, Walikota Jakarta Barat akan menindaklanjuti perintah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait renovasi gereja. "Itukan cerita lama. Tahun kemarin, dan kemarin pun, waktu hujan deras pertama kali, kawasan Jelambar tidak ada genangan,"jelasnya.
Bila gereja ini direnovasi, Rustam mengusulkan agar nama gereja tersebut diganti. "Kalau gereja ini direnovaasi, pertama bisa menampung jemaat lebih banyak, dipastikan nanti (daratan) ditinggikan, tidak lagi kebanjiran. Kalau tidak banjir lagi, nanti nama gerejanya tidak Kristoforus, nama kristoforus, diambil dari santo yang selalu menyebrangkan orang saat terjadi banjir,"tukas Walikota.
Terkait perizinan, Walikota Jakarta Barat sudah mendapat informasi dari FKUB Jakarta Barat yang telah merekomendasikan perihal rencana renovasi gereja tersebut. "Kalau sudah direkomendasikan, kami akan menindaklanjuti proses perizinannya," tambah Rustam. (why)
20 Mei 2024