Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko mengimbau para kader Dasawisma (Dawis), Posyandu dan PKK lebih peka memantau lingkungan di wilayahnya terkait upaya pencegahan stunting.
Menurutnya, Dawis harus memiliki kemampuan dan kejelian dalam mengamati dugaan terjadinya stunting pada balita di lingkungannya. “Dawis harus punya kepekaan terhadap itu, termasuk kader posyandu dan PKK,” imbuh Yani, saat Rembuk Stunting (Aksi 3) Konvergensi Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting tahun 2022, di Hotel Hilton Garden Inn, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (24/8).
Selain itu, dalam rangka mendukung kolaborasi penurunan dan pencegahan stunting, Sudis Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Sudis PPAPP) Jakbar juga diminta melakukan pembinaan sumber daya yang ada di wilayah. “Latih dawis, biar cekatan trengginas, melihat kayak mata elang,” tandas Yani
Jika sudah terlatih, sambungnya, mereka bisa dengan cepat mengetahui dan mengambil tindakan apabila diduga ada balita yang mulai terlihat tanda-tanda stunting. “PPAPP mempunyai peran untuk melakukan pembinaan supaya trengginas, cekatan. Jangan nanti ada balita terindikasi kurang peka,” katanya. “Sudis Pendidikan juga supaya dapat melakukan pola asuh yang bagus terhadap para balita.”
Yani menambahkan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). “Diperlukan kolaborasi intervensi spesifik di bidang kesehatan yang berkontribusi 30 persen, dan intervensi sensitif lintas sektoral terkait yang berkontribusi 70 persen dalam percepatan penurunan prevalensi stunting khususnya di wilayah Jakarta Barat,” jelasnya. (Aji)