Sejumlah survei menyebutkan capaian prevalensi stunting di wilayah Jakarta Barat dinilai baik. Sehingga perlu adanya peningkatan upaya agar masalah stunting di Jakarta Barat bisa ditekan hingga seminimal mungkin.
"Menurut hasil survei dari Studi Status Gizi Balita di Indonesia tahun 2019 adalah 18,8%, yang Alhamdulillah lebih baik dibandingkan capaian provinsi DKI Jakarta 19,96% dan nasional 27,7%," ujar Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat, Amin Hadji, saat membuka Rapat koordinasi (Rakor)Konvergensi Aksi 4 regulasi daerah percepatan penurunan dan pencegahan stunting Jakarta Barat yang berlangsung di Hotel Pullman, Kamis (4/3).
Capaian pravelensi stunting lainnya bisa dilihat dari data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat pada Februari 2020 dimana prevalensi balita stunting sebesar 6,3% (cakupan pengukuran balita masih 80%).
Bila melihat data tersebut, lanjut Amien, menggambarkan prevalensi stunting di Jakarta Barat cukup rendah. "Dengan adanya penetapan Jakarta Barat sebagai perluasan lokus nasional diharapkan melalui upaya 8 aksi konvergensi, prevalensi stunting dapat ditekan hingga seminimal mungkin ke titik rendah," jelasnya.
Untuk mencapai hal tersebut tentunya diperlukan sasaran prioritas penanganan stunting yakni kelompok 1000 hari pertama kehidupan dan sasaran pendukung yaitu remaja putri, balita 24-59 bulan terutama di daerah lokus.
"Kita harus dapat memastikan bahwa semua program intervensi baik spesifik yang berkontribusi 30% dan sensitif yang berkontribusi 70% dapat langsung diakses oleh sasaran prioritas yaitu rumah tangga 1000 HPK," tambahnya.
Sementara itu Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Kristi Watini menjelaskan, rakor konvergensi aksi 4 percepatan penurunan dan pencegahan stunting Jakarta Barat telah melaksanakan sejumlah tahapan, diantaranya analisa data jumlah balita stunting dan prevalensinya serta 20 capaian layanan penanganan stunting di 56 kelurahan di Jakarta Barat yang kemudian menghasilkan rekomendasi prioritas 11 kelurahan sebagai lokasi fokus penanganan stunting.
11 wilayah kelurahan itu meliputi Kelurahan Kapuk, Tanah Sereal, Angke, Keagungan, Kalianyar, Cengkareng Timur, Tegal Alur, Duri Kosambi, Jembatan Besi, Pekojan dan Pinangsia. Rakor Konvergensi Aksi 4 regulasi daerah percepatan penurunan dan pencegahan stunting Jakarta Barat diisi dengan pemberian materi oleh sejumlah narasumber. (why)
20 Mei 2024