Badan Pengelolaan Sampah (BPS) RW 07 Kelurahan Wijaya Kusuma, melakukan rembuk RW terkait kegiatan Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS), Senin (20/6) malam. Rembuk RW dihadiri para pengurus RT 01 hingga 13, kader PKK dan dasa wisma, serta elemen masyarakat lainya.
Ketua RW 07 Kelurahan Wijaya Kusuma, Dwi Purwono mengatakan, pihaknya mensosialisasikan PGJSS kepada pengurus RT/RW, LMK, kader PKK, Dasa Wisma, Karang Taruna dan tokoh masyarakat.
"Kami memulai kegiatan gerakan sadar sampah dengan melakukan rembuk RW. Pelaksananya malam ini di Pos RW 07 yang dihadiri para pengurus RT, kader PKK, dasa wisma, karang taruna dan sebagainya," ujarnya.
Menurut Dwi, rembuk RW diperlukan dalam upaya memberikan sosialisasi dan edukasi masyarakat pada kegiatan Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS) yang dimulai selama sepekan, mulai 20 hingga 25 Juni 2022. Untuk sosialisasi yang diberikan berupa teknis pelaksanaan PGJSS, dan persiapan sarana dan prasarana.
"Intinya kita koordinir warga untuk mengelola sampah agar terlaksana dengan baik. Ada juga pemasangan spanduk PGJSS di depo sampah Indra Loka, RW 06." tuturnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut persiapan pada kegiatan PGJSS juga dilakukan pada bank sampah RW 07. Selama ini pengelolaan sampah dilakukan oleh petugas kebersihan RW. Mereka memilah sampah organik dan organik.
"Dalam kegiatan itu, kita upayakan kesadaran masyarakat untuk memilah dari rumahnya. Tapi, perlu edukasi dan pemahaman secara mekanisme dan teknisnya seperti apa. Ini yang kita gemborkan. Nanti ada juga jemput bola sampah," jelasnya.
Ia menambahkan, rembuk RW terkait gerakan sadar sampah tersebut akan diikuti 13 pengurus RT di RW 07, kader dasa wisma, dan PKK. Ini menjadi gerakan moral dengan melibatkan masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menggelar kegiatan Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS). Kegiatan yang dilaksanakan selama sepekan, 20-25 Juni 2022, dimaksudkan untuk mengajak masyarakat melakukan pemilahan sampah secara massal.
"Namanya Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS), selama sepekan, 20-25 Juni. Program ini melibatkan masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah terjadwal dan masif pada masing-masing RW di Jakarta Barat," tutur Kepala Seksi Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Barang Berbahaya Sudis Lingkungan Hidup (LH) Jakbar, Edi Mulyanto.
Menurutnya, gerakan ini akan mengaktifkan fungsi bidang pengelolaan sampah RW di Jakarta Barat, sehingga akan terwujud pengurangan sampah dari sumber. Sementara jumlah RW yang telah melakukan pemilahan sampah terjadwal sebanyak 265 RW.
"Gerakan ini mensimulasikan pola pengelolaan sampah sesuai Pergub Nomor 77 Tahun 2020 tentang pengelolaan sampah lingkup RW," ujarnya.
Sesuai namanya, PGJSS di wilayah Jakarta Barat diawali pada 20 Juni 2022 dengan melakukan rembuk RW sebagai bentuk persiapan yang meliputi penyediaan sarana dan prasarana, serta seorang pendamping yang bertugas memberikan sosialisasi kepada warga. Satu RW satu pedamping dari PJLP Sudin LH Jakarta Barat.
Sarana dan prasarana yang disiapkan berupa spanduk terkait pengelolaan sampah dan poster instruksi kerja serta Vest Jakarta Sadar Sampah untuk masing-masing RW.
Tanggal 21 Juni 2022, kegiatan difokuskan pada pemilahan dan pengolahan sampah yang bisa di daur ulang. "Ini kegiatan bank sampah masing-masing RW. Masyarakat melakukan penimbangan sampah an organik. Kemudian dicatat untuk selanjutnya dilaporkan. Kegiatan ini dimulai dari pukul 08.00-10.00 pagi," jelasnya.
Di moment HUT Kota Jakarta, 22 Juni, dilakukan pengangkutan dan pemilahan sampah B3. Limbah B3 yang dikumpulkan masyarakat itu diserahkan kepada petugas satpel LH Jakbar kelurahan untuk selanjutnya di bawa ke TPS B3. "Petugas membawa limbah B3 dari masyarakat pada 8 TPS B3. Setelah itu baru dikirim ke TPS B3 induk di Bambu Larangan, Cengkareng," ujar Edi.
Tanggal 23 Juni, kegiatan memilah sampah organik. Jenis sampah yang satu ini bukan untuk dibuang. Sampah organik akan dibuat menjadi eco enzym, kompos serta sebagai pakan maggot.
Keesokan harinya, 24 Juni, kegiatan melakukan pengangkutan sampah residu atau sampah yang tidak bisa didaur ulang. Sisa sampah ini langsung diserahkan petugas sudin LH untuk selanjutnya dibuang ke TPST Bantargebang.
Puncak kegiatan, 25 Juni 2022, kegiatan kerja baksi massal yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. "Kita libatkan semua unsur dan elemen masyarakat untuk kerja bakti massal," tambahnya. (why)