Permasalahan banjir akibat limpasan anak Kali Pesanggrahan di RW 05 dibahas pada Sidang Kelompok Musrenbang Kecamatan Kebon Jeruk terintegrasi Kelurahan Kedoya Selatan yang berlangsung di Aula Kantor Kelurahan setempat, Selasa (5/3).
Sidang Kelompok dibuka oleh Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Hendra Hidayat. Hadir dalam kegiatan itu, Camat Kebon Jeruk Naman Setiawan, Lurah Kedoya Selatan Aryan Safari, perwakilan Subanppeda, para kepala satuan pelaksanaan UKPD terkait, Ketua RW, LMK, FKDM, dan unsur tiga pilar.
Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Hendra Hidayat mengatakan, sidang kelompok merupakan kegiatan dari Musrenbang kecamatan terintegrasi Musrenbang kelurahan yang telah dibuka Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, pada 26 Februari 2024 di Kecamatan Kembangan.
Sebelum sidang kelompok, lanjut Hendra, telah didahului dengan kegiatan survei lokasi usulan hasil pra Musrenbang kelurahan (Rembuk RW) oleh tim teknis UKPD bersama kelurahan dan masing-masing ketua RW pada minggu pertama Januari hingga ketiga Februari 2024.
"Jadi tujuan kegiatan ini adalah mengefisiensikan dan mengefektifkan baik dari sisi waktu dan kualitas usulan perencanaan pembangunan," tuturnya.
Ia pun menggarisbawahi sejumlah permasalahan aktual yang perlu disikapi untuk dicarikan solusi, seperti rawan banjir, missing link dan penanganan kemacetan, serta permasalahan lainnya.
"Kami berharap semua usulan yang telah disurvei oleh tim teknis dapat menjadi lebih akurat, dipertanggungjawabkan, dan dilaksanakan secara teknis sesuai dengan aturan yang ada," tambahnya.
Sebelumnya, Lurah Kedoya Selatan, Aryan Safari menuturkan Sidang Kelompok Musrenbang Kecamatan Kebon Jeruk terintegrasi Kelurahan Kedoya Selatan membahas sebanyak 20 usulan dengan rincian 19 usulan fisik dan 1 barang.
Dari 20 usulan tersebut, lanjat Aryan Safari, sebanyak 11 usulan fisik direkomendasikan tim teknis, dan 8 usulan tidak direkomendasikan.
"Untuk rekapitulasi UKPD, 11 usulan Sudis SDA, 7 usulan Sudis Bina Marga, 1 usulan Sudis Perhubungan dan 1 usulan Sudis Pemuda dan Olahraga," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Lurah Kedoya Selatan memaparkan sejumlah permasalahan yang menjadi prioritas pembangunan pada tahun 2025. Salah satu diantaranya, banjir di permukiman RW 05 akibat limpasan anak Kali Pesanggrahan.
"Memang di Kedoya Selatan, khususnya RW 05, menjadi langganan banjir. Selain tingginya curah hujan, banjir juga disebabkan kiriman dari hulu Kali Pesanggrahan," tuturnya.
Permasalahannya, lanjut Aryan Safari, belum ada pembangunan sheet pile Kali Pesanggrahan yang berada di RT 13 dan 14 RW 05 serta perbaikan pintu air di RT 14 RW 05.
"Itu pintu air sejak zaman Belanda sampai sekarang perlu diperbaiki agar aliran tidak terhambat," jelasnya.
Ia pun menjadikan permasalahan banjir di RW 05 menjadi prioritas pembangunan pada Tahun 2025.
"Mudah-mudahan, pembangunan sheetpile dilanjutkan sampai wilayah Kedoya Selatan lantaran pembangunanya baru sampai wilayah Kembangan Selatan," jelasnya.
Terkait hal itu, Ketua RW 05 Sumardi berharap pembangunan sheetpile bisa menjadi solusi dalam mengatasi banjir di permukiman warga RW 05.
"Kalau masalah pintu air zaman Belanda itu masih dilema. Kalau pintu air ditutup, ada sebagian RT menolak. Sama juga bila dibuka, maka RT lainnya pun menolak. Satu-satunya jalan adalah dibuatkan sheet pile atau pintu air pada Kali Pesanggrahan," tambahnya. (why)