Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Barat, Imron Syahrin membuka pembinaan Kelompok Sadar Wisata yang berlangsung di Fave Hotel Puri, Kembangan, Kamis (30/6) pagi. Kegiatan ini diikuti tiga unsur yakni anggota PKK, Karang Taruna dan komunitas.
"Kita ketahui, kelompok sadar wisata yang disebut Pokdarwis adalah lembaga di tingkat masyarakat beranggotakan para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian, tanggungjawab serta penggerak dalam mendukung iklim kondusif kepariwisataan dan terwujudnya sapta pesona, sehingga meningkatkan pembangunan daerah dan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar," ujarnya.
Lebih lanjut, Imron memaparkan, kegiatan pembinaan kelompok sadar wisata bertujuan untuk menginformasikan sekaligus mengajak masyarakat untuk mengenalkan potensi wisata di wilayahnya.
Ia pun mencontohkan kawasan pecinan Glodok yang masuk dalam daftar 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia.
"Alhamdulillah, Jakarta Barat terwakili kawasan Pecinan Glodok dalam ajang ADWI. Insya Allah, kita juara," tuturnya.
Melalui kegiatan ini, lanjut Imron, diharapkan nantinya ada potensi desa-desa wisata Indonesia lainnya di Jakarta Barat sebagai destinasi wisata.
"Saya berharap kegiatan ini bukan seperti belajar di kelas. Peserta diharapkan banyak pertanyaan bagaimana menggali pariwisata agar berkembang. Karena saya yakin banyak tempat bisa dijadikan destinasi wisata baru," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Barat, Sonti Pangaribuan mengatakan, kegiatan pembinaan kelompok sadar wisata diikuti 72 peserta dari 3 unsur yakni PKK, karang taruna dan komunitas.
Mereka mewakili wilayah kecamatan setelah lolos mengikuti seleksi secara ketat. Selanjutnya, mereka terbagi dalam tiga kelompok berbeda untuk mendapatkan materi tentang kepariwisataan.
Sonti menjelaskan, pembinaan kelompok sadar wisata ini terbagi dalam 2 kegiatan yakni bimbingan teknis dan kunjungan studi banding sebanyak 3 kali serta pengukuhan kelompok sadar wisata dengan jadwal yang sudah ditentukan.
"Mereka nantinya bisa mengenali poteni wisata di wilayah masing-masing. Di kembangkan potensi wisata itu dengan apa, dengan siapa kami harus berkomunikasi dan kolaborasi. Sudis Parekraf hadir sebagai fasilitator,". (why)