Untuk mengantisipasi dampak polusi, warga lanjut usia (lansia) diiimbau sebaiknya tetap berada di rumah.
Kasudis Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari mengatakan, jika kalangan lansia tidak memiliki urusan penting atau mendesak di luar rumah, disarankan agar tetap tinggal di dalam rumah untuk mengantisipasi dampak polusi, terlebih mereka adalah usia rentan terpapar Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Untuk lansia ya sebaiknya tetap di dalam rumah, karena mereka lebih rentan terpapar (ISPA)," ujar Erizon saat dihubungi, Selasa (5/9).
Terkait fluktuasi perkembangan kasus ISPA di Jakarta Barat, ia menyebut tidak terjadi peningkatan yang signifikan.
"Fluktuasinya (kasus ISPA), tidak ada peningkatan yang signifikan ya. Tapi itu data hasil rekapitulasi puskesmas dan RSUD, sementara dari klinik, rumah sakit swasta dan yang tidak memeriksa ke fasilitas kesehatan tidak masuk ke kami datanya," ujarnya.
"Laporan bulanan sampai akhir Juli enggak ada perbedaan signifikan (kasus ISPA), dengan bulan-bulan sebelumnya." sambungnya.
Erizon menyebut total ada 9.709 kasus ISPA mulai dari usia 5-di atas 60 tahun yang tercatat Sudis Kesehatan Jakbar. Rinciannya, 1.615 kasus ISPA di Januari 2023, 1.518 kasus pada Februari, 1.831 kasus di Maret 2023, 1.237 kasus di April, Mei 1.095 kasus, Juni 1.311 kasus, dan Juli 1.102 kasus.
Ia menambahkan, tidak ada perisiapan khusus di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, untuk penanganan ISPA. Meski demikian, ia menjamin ketersediaan obat-obatan untuk pasien cukup.
"Ketersediaan obat dipastikan tercukupi," katanya.
Selain imbauan kepada lansia, pihaknya juga meminta warga masyarakat lainnya untuk memakai masker saat keluar rumah dan selalu menerapkan pola hidup bersih, konsumsi vitamin yang seimbang serta makanan sehat yang berpengaruh pada daya tahan tubuh.
"Kalau polusi udara sulit kita kontrol, ya kita kontrol pola hidup dan pertahanan tubuh kita," pungkasnya. (Aji)