Pelepasan anak-anak sekolah yang terlibat tawuran (takjil on the road) di halaman Polres Metro Jakarta Barat, diwarnai isak tangis para orang tua. Mereka tak menduga anaknya terlibat dalam kegiatan tersebut.
Muryati (52) warga Taman Sari, RT 11 RW 01, Larangan, Tangerang, Orang tua dari Diaz Rizky (17) ini menangis sesenggukan melihat anaknya diamankan lantaran terlibat tawuran (takjil on the road) di Mapolres Jakarta Barat.
"Semula, anak saya pamitan mau buka puasa bersama teman-temannya. Kemudian, Saya pesan hati-hati jangan bikin onar," tuturnya.
Muryati mengemukakan bahwa dirinya tak melihat adanya gelagat mencurigakan saat anaknya berpamitan untuk berbuka puasa bersama teman-temannya. Ia pergi menggenakan pakaian rapih dan bersih.
Namun, dirinya sempat shock ketika mendapat kabar dari aparat kepolisian bahwa anaknya terlibat dalam takjil on the road.
"Saya sempat shock, ketika mendengar anak saya ditangkep polisi di daerah Jakarta Outer Ring Road Cengkareng. Gak taunya, anak saya tak buka puasa bersama, tapi ikut temannya bagikan takjil. Jadi ada teman yang buka puasa bersama, sebagian lagi bagi-bagikan takjil," ujarnya.
Atas kejadian ini, Ia akan lebih memperhatikan dan menasehati anaknya untuk tidak mengulangi perbuatanya lagi.
"Sudah kapok mas, saya akan kasih tau anaknya agar tidak mau bila diajak konvoi, apapun itu bentuknya," tambah Muryati.
Sebelumnya, Diaz Rizky (17) pelajar SMA PGRI Larangan, Ciledug bersimpuh dipangkuan kedua orangtuanya. Ia menangis dan mengakui kesalahannya.
"Mah, minta maaf ya, Saya janji gak akan ikutan konvoi lagi. Saya kapok," jelasnya. (why)