Pemerintah Kota Jakarta Barat kembali menggencarkan program Gebyar Posyandu setiap bulan pada tanggal 27. Program tersebut dicanangkan secara serentak oleh Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko bersama Ketua TP PKK Jakbar, Lilia Sentosa pada Jumat (27/5) lalu.
Kegiatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Jakarta Barat itu antara lain untuk mengecek kesehatan dan tumbuh kembang anak balita, ibu hamil dan menyusui. Mulai dari penimbangan berat badan, tinggi badan, pengecekan kesehatan anak-ibu dan lainnya. Keberadaan posyandu juga untuk mencegah stunting pada anak-anak.
Plt. Kasudis Kesehatan Jakbar, Yudi Dimyati, menyebut di Jakarta Barat saat ini terdapat sebanyak 853 posyandu yang tersebar di tiap RW di 56 kelurahan dan delapan kecamatan. Di bawah koordinasi masing masing ketua RW setiap posyandu rata-rata memiliki sekitar sepulu orang kader.
"Saat ini di Jakarta Barat terdapat sebanyak 853 posyandu yang tersebar di tiap ŔW. Posyandu merupakan garda terdepan untuk kesehatan balita, ibu hamil dan menyusui," ujarnya, Senin (30/5).
Diungkapkan, sekitar dua tahun kegiatan posyandu sempat vakum karena Covid-19. Namun selama masa tersebut kader posyandu tetap melakukan deteksi dini dengan mendatangi rumah warga yang memiliki bayi dan balita serta ibu hamil. Saat ini, sambungnya, seluruh posyandu telah aktif kembali.
"Dengan kembali aktifnya posyandu maka 101.206 balita yang terdata selama ini melakukan pengecekan kesehatan di posyandu, diharapkan kesehatannya akan lebih baik dan mencegah kasus stunting pada anak di wilayah Jakarta Barat," pungkasnya. (Aji)