Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat menggelar pelatihan dan simulasi penanggulangan kebakaran di Jalan TSS Raya, RW 04, Kelurahan Duri Utara, Tambora, Rabu (15/10).
Kepala Seksi Pemerintahan, Elsaning Suci Ramdhanti mengatakan, pelatihan dan simulasi penanggulangan kebakaran digelar sebagai bagian upaya dalam membangun budaya tanggap bencana, serta memperkuat kapasitas masyarakat menghadapi situasi darurat, khususnya kebakaran.
"Kegiatan ini penting untuk membangun budaya tanggap darurat di lingkungan padat penduduk seperti RW 04. Kami Berharap warga semakin siap menghadapi situasi kebakaran dan mampu bertindak cepat serta tepat," ujarnya.
Pelatihan dan simulasi penanggulangan kebakaran diikuti sebanyak 25 orang yang terdiri dari ASN Kelurahan Duri Utara, unsur tiga pilar, serta masyarakat. Mereka mengikuti rangkaian pelatihan sekaligus simulasi penanggulangan kebakaran, mulai dari pengenalan potensi kebakaran, penggunaan alat tradisional dan APAR, serta prosedur evakuasi yang aman dan cepat.
"Selain simulasi, peserta juga menerima materi mengenai pencegahan kebakaran rumah tangga dan pentingnya koordinasi antarwarga saat terjadi insiden," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Sektor Damkar Kecamatan Tambora, Joko Susilo mengatakan, pelatihan dan simulasi penanggulangan kebakaran dilakukan pada tingkat RW. Kegiatan ini menindaklanjuti instruksi Gubernur DKI Jakarta No 5 Tahun 2025 tentang Gerakan memiliki APAR, praktek pemadaman kebakaran dengan menggunakan alat tradisional dan APAR.
“Sosialisasi pencegahan dan pelatihan kebakaran ini, kita lakukan secara bertahap, dan tujuannya untuk meningkatkan keselamatan warga dan meminimalkan risiko terjadinya kebakaran, “ tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Joko Susilo berharap masyarakat mampu mengantisipasi dan mencegah potensi bahaya kebakaran, sekaligus mengetahui penyebab terjadinya peristiwa kebakaran. (why)