Sebanyak 28 posyandu di wilayah Jakarta Barat menjadi pilot project gerakan mengolah popok bayi bekas pakai untuk masa depan lingkungan. Limbah popok bayi nantinya diolah menjadi minyak pelumas mesin dan fiber.
Gerakan mengolah popok bayi bekas pakai ini merupakan program CSR perusahaan PT KAO bekerjasama dengan Pemkot Jakarta Barat. "Kami mengapresiasi dan berbangga hati karena gerakan mengolah popok bayi bekas pakai baru yang pertama kali digelar di wilayah Jakarta Barat," ujar Hj. Inad Luciawaty Rustam, Ketua TP PKK Jakarta Barat, sesaat membuka gerakan mengolah popok bayi bekas pakai untuk masa depan lingkungan di Ruang MH Thamrin, Blok B, kantor Walikota Jakarta Barat, Jumat (15/11)pagi.
Menurutnya, selama ini popok bayi yang sudah terpakai biasanya dibuang di tempat sampah. Permasalahan ini tentunya menjadi beban lingkungan. Selain meningkatkan volume sampah, juga berpotensi mencemari lingkungan yang berdampak buruk terhadap kesehatan.
Ia bersyukur kekhawatiran itu terjawab dengan adanya teknologi yang bisa mengolah sampah popok bayi menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat. "Tapi, doa saya terkabul. Karena ada pengolahan sampah popok bayi. Ini sangat bermanfaat dalam upaya mengurangi volume sampah," jelasnya.
Istri Walikota Jakarta Barat itu berharap, gerakan mengolah popok bayi bekas pakai, tidak hanya diterapkan pada 28 posyandu, melainkan 824 posyandu yang berada di wilayah Jakarta Barat. "Program ini juga bisa menjadi tambahan buat kader posyandu dalam meningkatkan perekonomian. Lebih penting lagi untuk pengembangan posyandu," tambahnya.
Sementara Vice President Marketing KAO Indonesia, Susilowati mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu program CSR dalam upaya memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Program CSR yang dimaksud adalah program senyumkan lingkungan melalui gerakan mengolah popok bayi bekas pakai. "Popok bayi habis pakai ini nantinya diolah menjadi minyak dan fiber. Minyak olahan limbah popok bekas untuk mengoperasionalkan mesin. Sedangkan Fiber dapat diolah menjadi batako untuk bahan bangunan dan pot tanaman," ujarnya.
Susilawati menjelaskan, gerakan mengolah popok bayi bekas pakai ini akan melibatkan 1000 ibu pada 28 posyandu di wilayah Jakarta Barat. Mereka nantinya akan mendapatkan edukasi, sekaligus manfaat dalam rangka meningkatkan perekonomian para kader posyandu. (why)
20 Mei 2024