Pemkot Jakarta Barat dalam hal ini suku dinas lingkungan hidup, mengadakan serangkaian kegiatan pengelolaan sampah pada lingkup RW dalam rangka memperingati HUT ke-495 Kota Jakarta.
"Namanya Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS), selama sepekan, 20-25 Juni. Program ini melibatkan masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah terjadwal dan masif pada masing-masing RW di Jakarta Barat," tutur Kepala Seksi Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Barang Berbahaya Sudis LH Jakbar, Edi Mulyanto.
Menurutnya, gerakan ini akan mengaktifkan fungsi bidang pengelolaan sampah RW di Jakarta Barat, sehingga akan terwujud pengurangan sampah dari sumber. Sementara jumlah RW yang telah melakukan pemilahan sampah terjadwal sebanyak 265 RW.
"Gerakan ini mensimulasikan pola pengelolaan sampah sesuai Pergub Nomor 77 Tahun 2020 tentang pengelolaan sampah lingkup RW," ujarnya.
Sesuai namanya, PGJSS di wilayah Jakarta Barat akan berlangsung selama sepekan. Gerakan ini diawali pada 20 Juni 2022 dengan melakukan rembuk RW untuk persiapan kegiatan PGJSS.
Persiapan itu meliputi penyediaan sarana dan prasarana, serta seorang pendamping yang bertugas memberikan sosialisasi kepada warga. Satu RW satu pedamping dari PJLP Sudin LH Jakarta Barat.
Sarana dan prasarana yang disiapkan berupa spanduk terkait pengelolaan sampah dan poster instruksi kerja serta Vest Jakarta Sadar Sampah untuk masing-masing RW.
Tanggal 21 Juni 2022, kegiatan difokuskan pada pemilahan dan pengolahan sampah yang bisa di daur ulang. "Ini kegiatan bank sampah masing-masing RW. Masyarakat melakukan penimbangan sampah an organik. Kemudian dicatat untuk selanjutnya dilaporkan. Kegiatan ini dimulai dari pukul 08.00-10.00 pagi," jelasnya.
Di moment HUT Kota Jakarta, 22 Juni, dilakukan pengangkutan dan pemilahan sampah B3. Limbah B3 yang dikumpulkan masyarakat itu diserahkan kepada petugas satpel LH Jakbar kelurahan untuk selanjutnya di bawa ke TPS B3. "Petugas membawa limbah B3 dari masyarakat pada 8 TPS B3. Setelah itu baru dikirim ke TPS B3 induk di Bambu Larangan, Cengkareng," ujar Edi.
Tanggal 23 Juni, kegiatan memilah sampah organik. Jenis sampah yang satu ini bukan untuk dibuang. Sampah organik akan dibuat menjadi eco enzym, kompos serta sebagai pakan maggot.
Keesokan harinya, 24 Juni, kegiatan melakukan pengangkutan sampah residu atau sampah yang tidak bisa didaur ulang. Sisa sampah ini langsung diserahkan petugas sudin LH untuk selanjutnya dibuang ke TPST Bantargebang.
Puncak kegiatan, 25 Juni 2022, kegiatan kerja baksi massal yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. "Kita libatkan semua unsur dan elemen masyarakat untuk kerja bakti massal," tambahnya. (why)