Sebanyak 150 warga mengikuti skrining TB (Tuberkulosis) di halaman Kantor Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (17/12).
Lurah Tanjung Duren Selatan, Indri Prawiji mengatakan kegiatan yang diinisiasi United States Agency for International Development (USAID) Prevent TB bertajuk Pertemuan TEMU (Tatap Muka Edukasi Manfaat dan Guna) Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Puskesmas Grogol Petamburan.
"Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis tertinggi kedua di dunia. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian bila tak ditangani sejak dini. Salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi penyebaran TBC adalah TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis)," ujarnya.
Ia menyebutkan, TPT dapat mencegah TBC, bebas biaya dan aman digunakan untuk semua usia, sesuai kriteria pemberian TPT. Tujuannya, untuk menurunkan angka penularan, kesakitan dan kematian akibat TB.
"Kegiatan ini merupakan bentuk skrining dan edukasi kepada warga terkait TPT. Warga yang mengikuti TPT berjumlah 150 orang, dengan rincian 116 warga menjalani pemeriksaan rontgen dan 34 warga pemeriksaan mantoux test," ujarnya.
Indri Prawiji menyebutkan, bila hasil rongten ditemukan gejala TB maka orang tersebut akan menjalani pengobatan dengan pendampingan kader TB dan dokter Puskesmas Grogol Petamburan.
"Hasil rontgen bisa diambil ke puskesmas. Kalo ada gejala TB, akan dilakukan pendampingan dari kader TB dan dokter. Pasien tersebut akan menjalani masa pengobatan tanpa putus setiap hari selama kurun 6 bulan. Fungsi kader TB itu mengingatkan warga untuk minum obat dan cek kesehatan," jelasnya. (why)