Sebanyak 150 peserta dari delapan wilayah kecamatan di Jakarta Barat, mengikuti pelatihan kuliner dan souvenir khas Betawi yang berlangsung di Saung Bangker, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (12/8).
Menurut Camat Kembangan, Joko Suparno, pihaknya mengapresiasi kegiatan pelatihan kuliner dan souvenir khas Betawi di Saung Bangker Kembangan, Jakarta Barat. Peserta dilatih membuat kuliner khas Betawi, yakni akar kelapa dan bir pletok serta membuat souvenir ondel-ondel.
"Kegiatan ini bisa menambah wawasan dan keterampilan para pelaku kewirausahan dan nantinya dapat mengembangkan dan melestarikan produk-produk khas Betawi. Melalui kudapan khas Betawi bisa meningkatkan wisata kuliner di Jakarta, khususnya Jakarta Barat," ujanya saat ditemui di lokasi.
Sekjen Bamus Betawi 1982, Moh. Ihsan mengatakan bahwa pelatihan membuat kudapan khas Betawi dan membuat souvenir ondel-ondel membawa manfaat bagi peserta dalam upaya meningkatkan perekonomian sekaligus mempromosikan produk khas Betawi kepada wisatawan.
"Insya Allah, akan membawa manfaat kepada peserta yang mengikuti pelatihan. Ke depan Jakarta sebagai kota global yang tentunya akan banyak didatangi turis domestik dan turis asing," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kudapan kuliner dan souvenir khas Betawi ini nantinya bisa mengisi sejumlah tempat bisnis wisata, seperti cafe, hotel dan sebagainya.
"Kami akan bekerjasama dengan pemerintah daerah DKI Jakarta agar meyakinkan seluruh hotel dan cafe bisa menyajikan sajian khas Betawi menjadi kudapan wajib, seperti bir pletok sebagai welcome drink di hotel," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Bamus Betawi 1982 Jakarta Barat, Abdullah menambahkan bahwa Bamus Betawi 1982, fokus pada pengembangan pelestarian budaya Betawi, terutama kudapan kuliner khas Betawi yakni akar kelapa dan bir pletok.
"Alhamdulillah, peserta serius mengikuti pelatihan membuat kudapan kuliner dan souvenir khas Betawi. Melalui kegiatan ini, Insya Allah bisa membawa manfaat dan menjadi jembatan para peserta untuk membuka peluang usaha khas kuliner Betawi," jelasnya. (why)