Sebanyak 115 Kg limbah yamg berasal dari proses Pemotongan Hewan Kurban di wilayah Kelurahan Angke dikumpulkan untuk selanjutnya diproses menjadi kompos dengan Instalasi Komposting.
Kelurahan Angke, Jalan Pangeran Tubagus Angke RW 10 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Kota Administrasi Jakarta Barat, Sabtu (7/6).
Sekretaris Kelurahan Angke, Anjas Umaryadi mengatakan, ini adalah kegiatan perdana dan masih ujicoba. Rinciannya untuk sampah padat sebanyak 115 kg dan sampah cair sebanyak 22,5 liter. "Saat ini kami baru mengambil limbah dari lima lokasi pemotongan hewan kurban yaitu dari Kantor Kelurahan Angke yang memotong 1 ekor sapi, Mushola Al Anshoriyah RT 004/01 Kelurahan Angke yang memotong 4 ekor sapi dan 5 ekor kambing, Masjid Al Ittihad RT 006/03 Kelurahan Angke dengan 1 ekor sapi, 1 ekor kambing, dan 3 ekor domba, Masjid Al Nasrulloh RT 003/08 Kelurahan Angke dengan 2 ekor sapi dan 1 ekor kambing, serta Masjid Al Utsmaniyah RT 006/08 Kelurahan Angke dengan 1 ekor sapi, dan 3 ekor kambing. Jadi tidak semua lokasi kami ambil limbahnya karena keterbatasan tempat pengelolaan komposting," jelasnya saat dikonfirmasi di Jalan Pangeran Tubagus Angke RW 10 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (7/6). Anjas menambahkan, petugas PPSU Kelurahan Angke menuju lokasi pemotongan hewan kurban untuk mengambil limbah pemotongan hewan kurban yang berupa kotoran hewan, isi perut, cairan darah hewan, dan limbah organik lainnya dari Masjid dan Mushola untuk kemudian dikirim ke instalasi komposting yang berlokasi di RW 10 Kelurahan Angke. Sedangkan limbah dari Kantor Kelurahan Angke langsung diproses di instalasi komposting di Area Kantor Kelurahan Angke. "Limbah dikumpulkan pada kotak kompos serta ditutup dengan lapisan kompos dan tanah di atasnya untuk menghindari bau. Semoga dengan upaya ini dapat mengurangi volume limbah organik yang dibuang ke saluran air dan ke TPST Bantar Gebang dan untuk masa mendatang dapat ditingkatkan volumenya dengan mengangkut limbah dari mushola atau masjid lainnya," ujarnya.Sementara itu, terpisah Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Achmad Hariadi saat mengapresiasi Kelurahan Angke beserta jajaran atas inisiasi mengelola limbah dari hewan kurban untuk dijadikan pupuk organik. "Semangat eco kurban menjadi hal penting dalam rangkaian penyelenggaraan Iduladha setiap tahunnya, baik dari tempat kandang hewan kurban, penyembelihan sampai pembersihan lokasi penyembelihan. Eco qurban adalah konsep pelaksanaan ibadah kurban yg memperhatikan aspek lingkungan berkelanjutan yang memberi manfaat bagi masyarakat dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan," ungkapnya. (Kontri)